a. Konstruksi, disain dan lay out pabrik pangan.
Kontruksi, desain bangunan, dan lay out pabrik pangan dapat menjadi penyebab kontaminasi silang bahan pangan. Bangunan industry oangan akan mempengaruhi penempatan sarana dan prasarana yang digunakan.
Fasilatas untuk penerimaan bahan pangan harus selalu dalam keadaan bersih, bebas dari kerikil atau bahan lain yang dapat dimanfaatkan seranggadan hama untuk tinggal. Fasilitas penerimaan sebainya ditutupdengan aspal atau semen atau bahan lainnya dan dilengkapim dengan drainase yang memadai.
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, penempatan sarana dan prasarana di ruangan penangnan atau pengolahan harus dapat memisahkan alur antara bahan yang belum bersih dengan alur bahan yang telah bersih . Pemisahan tersebut harusnya berjauhan untuk menghindari terjadinya kontak.
Pintu masuk dan keluar harusn selalu tertutup dan dapat dibuka padasaat keryawan, bahan baku, produk pangan , peralatan dan bahan lainnya akan masuk atau keluar meninggalkan ruangan,
Bangunandurancang sedemikian rupa sehingga mampi untuk mengeluarjan udara dari ruangan . Bangunan garus naoy nebcegahnya nasuknya serangga dan tikus
Jendelakacaharus diperhatikan jumlahnya. Jumlah jendela akan akn berpengaruh intensitas masuknya sinar matahari sehingga akan mempengaruhi suhu ruangan. Selain juga akan berpengaruh kerjadari AC , intensitas matahari juga akan berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan mikrobia pencemar.
b. Kebersihan karyawan
Karyawan yang terlibar dalam kegiatan penganganan dan pengolahanbahan pangan akan berpengaruh terhadap kontaminasi silang. Pakaian seragam yang tidak bersih dapat sebagai sarana mikrobia penyebab kontaminasi silang.. Karyawan yang kurang sehatjuga merupakan sumber kontamisasi sehingga harus dilarang untuk bekerja.
Sebelum melakukan penanganan atau pengolahanbahan pangan, kedua tangan harus dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun . Lakukan disinfektan yerhadap tangan atau penutup tangan apabila akan menyentuh bahan pangan. Gunakan baju pelindung yang tahan air.
Apabila prosesprodiksi tekah sekesai cucilah ttangan dengan sabun khusun cuci dan keringkan pakaian pelindungyang tahan air. Dan apabila perlu dilakukan disenfejsi terhadap tangan atau penutup tangan. Segera tinggalkan ruang oenangan atau pengolahan, buka pakian pelindung kemudian disimpan pada tempat untuk mencegah terjadinya kontaminasi
c. Aktivitas dan perilaku karyawan
Aktivitas dan perilaku karyawan sebaiknya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan karena dapat menyebabkan kontaminasi silang. Kebiasaan menggaruk dan bersenda gurau dapat menjadi sumber kontaminasu. Bahan pangan yang jatuh ke lantai jangan diambil dndisatukan bahan pangan lainnya meskipun jatuhnya belum lima menit.
Selama bekerja jangan ada satupun karyawan yang merokok meludahm, makan , mengunyah permen karet atau menyimpan makanan di ruang pengolahan. Konsentrasi selama bekerja akan memperkecil resiko kecelakaan kerja. Biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya.
d. Pisahkan bahan baku dengan produk pangan
Bahan baku kemungkinan masih mengandung bmikrobia pencemar, sedangkan produk pangan sudah tidak mengandungmikrobia. Tindakan yang dilakukanuntuk memisahkan antara bahan baku dan produk pangan dapat memperkecil peluang terjadinya kontaminasi silang.
Pemisahan bahan baku dengan produk pangan yang dihasilkan dapat dilakukan dengan mengatur alur proses sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kontak langsung n diantara keduanya maupun kontak tidak langsung melalui pekerja Oleh kerenanya, karyawan yang bekerja dibagiuan bahan baku sebaiknya tidak berada ndibagian produk akhir.
e. Kondisi sanitasi ruang kerja dan peralatan yang digunakan
Ruang kerja dan peralatan yang tidak terjaga sanitasinya, dapat menjadi sumber terjadinya kontaminasi. Ruang kerja harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi sumber penyebab kontaminasi silang. Harus juga diperhatikan sanitasi disekitar ruang kerja yang data mempengaruhi sanitasi ruang kerja
Peralatan kerja harus tersedia dalam jumlah memada, tergantung volume pekerjaan . Penggunaan satu peralatan untuk satu jenis bahan atau produk pangan harus dilaksanakan dengan ketat. Peminjama peralatan dari bagaian bahan baku untuk digunakan di bagaian produk akhir tidak boleh dilakukan agar tidak terjadi kontaminasi silang.
f. Penyumpanan dan perawatan bahan pengemas
Bahan pengemas harus disimpan dalam ruang penyimpanan yang bersih dan terjaga suhu maupun kelembaban udaranya. Kelembaban dan suhu udara akan berpengaruh terhadap pertumbuhan mikrobia. Jamur biasanya tumbuhy baik pada kemasan dari karton yang lembab.Demikian pulaterhadap serangga yang kecil.
Bahan pengemas yang sudah rusak harus dikeluarkan dari ruang penyimpanan karena berpengaruh terhadap bahan pengemas lainnya. Jamur yang sudah tumbuh pada bahan pengemas akan berusaha tumbuh dan menyebarkan diri ke bahan pengemasan yang ada disekitarnya. Bahan pengemas yang sudah rusak dimakan serangga atau tikus sebaiknya dibuang. . Demikian pula bahan pengemas yang sudah kena iar seni atau kotoran tikus. Bila ada potongan tubuh, air seni, atau kotoran serangga maupun tikus maka sebaiknya ruang penyimapanan bahan pengemas segera dibersihkan.
Selama penyimpanan, bahan pengemas harus dikemas secara baik . Pengemasan ditujukan untuk mencegah pencemarandan memudahkan penggunaan produk pangan . Kemasan harus mampu mengatasi gangguan terhadap produk pangan, baik yang disebabkan oleh serangan jamur serangga atau tikus.
g. Cara penyimpanan dan kondisi ruang penyimpanan produk
Cara penyimpanan dan kondisi ruang tempat penyimapoapanan dapat mempengaruhi terjadinya proses konytaminasi silang. Kondisi ini sangat terasa pada industry sekala besar, dimana pengiriman produkdilakukan dalam partai besar sehingga kangkala produk perlu disimpan dahulu sebelum tiba wktu pengiriman.
Produk yang disimpan pertama kali harus dikeluarkan lebih awal dibandingkan produk yang disimpan kemudian . Proses penyimpanan yang kur4ang baik bapat menyebakan produk sudah kedaluarsaseelum keluar dari ruang penyimpanan. Cara penyimpanan produk harus diatur sedemukian rupa untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. Tata letak penyimpanan harus memperhatikan dan menjaga serkulai udara diantara produk-produk yang disimpan. Sirkulasi udara yang kuranglancar sering menyebabkan peningkatan suhu maupun kelembaban udara pada titik-titik tertentu.
Peningkatan suhu dan kelembaban udara akan memicu pertumbuhan mikrobia atau serangga tertentu pada bahan pangan. Penyimppanan bahan pangan harus dilakukan dengan cara yang benar dan menggunakan peralatan yang sesuai.
Kondisi lingkungan penyimpanan juga diperhatikan. Suhu dan kelembaban udara serta adanya cahaya matahari secara langsung dapat mempengaruhi penurunan mutu bahan atau produk pangan yang disimpan. Penurunan mutu bahan pangan biasaya diikuti dengan serangan mikrobia pecemar. Kondisi demikian pada akhirnya dapat menjadi sumber kontaminasi silang.
Penyimpanan bahan mentah dan produk pangan dilakukan dengan menyimpannya pada tempat yang telah disediaakan. Selalu hindari kontak dengan sumberkontaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perhatikan lama penyimpanan, karena bahan mentah memiliki masa simpan terbatas.
Apabila penggunakan ruang yang dilengkapi sarana pendingin untuk penyimpanan bahan pangan atau produk olahan nya harus diperhatikan suhunya. Suhu lingkungan penyimpanan bahan hewani yang sudah dibekukan diruang dingain ( cold storage) harus dipertahan suhunya [ada -18oC atau lebih rendah lagi. Suhu ruang pendingin untuk penyimpan bahan pangan asal hewani suhunya diatur berkisar 4oC hingga -1oC.
h. Penanganan Limbah
Limbah bahan pangan dikumpulkan dalam satu wadah khusus yang memiliki tutup. Limbah harus segera dibuang. Apabila akan dibuang, tidak boleh menarik perhatian serangga maupun binatang lainnya. Tutuplah wadah limbah dengan benar agar tidak tumpah dan baunya tidak mencemari ruang kerja atau menyebabkan kontaminasi.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, pembuangan limbah bahan pangan harus selalu dimonitor oleh seseorang operator karyawan yang khususnya ditugaskan menangani limbah.
Belum ada tanggapan untuk "Beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya proses kontaminasi silang adalah : "
Posting Komentar