Skrinning awal diabetes mellitus geswtasional adalah dengan cara melakukan pemeriksaan beban 50 g glukosa pada kehamilan 24-28 minggu. Untuk tes ini pasien tidak perlu puasa.
Implikasi Antepartum
Resiko klinik antepartum yang paling dominant dari DMG adalah terhadap janinnya. Resiko terjadinya kelainan konginetal pada janin akan meningkat, terutama pada bayi yang ibunya mengalami hiperglikemi berat (misalnya konsentrasi gula darah puasa segera berada diatas 120 mg/dl [6,7 mmol/l].
Kematian janin intrauterin merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi pada kehamilan denga diabetes, termasuk pada perempuan diabetes mellitus gestasional yang tidak dikelola dengan baik agar dapat dilakukan pemantauan gerakan janin dan pemeriksaan kardiotokografi.
Makrosomia (bayi dengan beat lebih dari 4.000 g) merupakan morbiditas yang paling sering dijumpai dan merupakan masalah serius karena bisa menyebabkan timbulnya kesulitan dan trauma persalinan. Makrosomia diduga disebabkan oleh adanya glukosa janin yang berlebihan akibat hiperglikemia pada ibu, selain factor lainnya sepert ibu yang gemuk (obesitas), ras, dan etnis.
Perempuan hamil dengan diabetes dan obes atau dengan kenaikan berat badan waktu hamil berlebihan, merupakan factor resiko utama terjadinya preeklampsia, seksio sasarea, kelahiran premature, makrosomia janin, dan kematian janin.
Pengelolaan
Penanganan yang umum dan paling sering digunakan secara klinis adalah pemeriksaan konsentrasi gula darah ibu agar konsentrasi gula darah dapat dipertahankan seperti keamilan normal, pada perempuan dengan DMG harus dilakukan pengmanan gula darah preprandial dan prosprandial.
Pemberian insulin
Perempuan yang memiliki gejala morbiditas janin (berdasarkan pemerikaan glukosa atau adanya janin yang besar) atau perempuan yang mempunyai konsentrasi gula darah yang tinggi harus dirawat lebih seksama dan biasanya diberi insulin. Terapi insulin dapat menurunkan kejadian makrosomia janin dan morbiditas perinatal.
Penatalaksanaan Antepartum
Penatalaksanaan antepartum pada permpuan dengan DMG bertujuan untuk :
Melakukan penatalaksanaan kehamilan trimester ketiga dalam upaya encegah bayi lahir mati atau afiksia, serta menekan sekecil mungkin kejadian morbiditas ibu dan janin akibat persalinan.
Memantau pertumbuhan janin secara berkala dan terus menerus (misalnya dengan USG) untuk mengetahui perkambangan dan pertumbuhan ukuran janin sehingga dapat ditentukan saat dan cara persalinan yang tepat.
Memperkirakan maturitas (kematangan) paru-paru janin (misalnya dengan amniosintesis) apabila ada rencana terminasi (seksio sasarea) pada kehamilan 39 minggu.
Pemeriksaan antenatal dianjurkan dilakukan sejak umur kehamilan 32 sampai 40 minggu17. pemeriksaan antenatal dilakukan terhadap ibu hamil yang kadar gula darahnya tidak terkontrol, yang mendapat pengobatan insulin, atau yang menderita hipertensi17. dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan nonstres test, profil boifisik, atau modifikasi pemeriksaan profil profil boifisik seperti nonstress test dan indeks cairan amnion.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Diagnosis Dan Skrining Diabetes Mellitus Gestasional "
Posting Komentar