1. Komponen-komponen Sistem
Sebuah sistem operasi dapat dibagi menjadi beberapa komponen. Secara umum, para pakar sepakat bahwa terdapat sekurangnya empat komponen utama yaitu :
· Manajemen Proses
· Manajemen Memori Utama
· Manajemen Sistem Berkas
· Manajemen Masukan/Keluaran ( I/O )
Selain keempat komponen di atas, Avi Silberschatz, dan kawan-kawan menambahkan beberapa komponen seperti :
· Manajemen Memori Sekunder
· Manajemen Sistem Proteksi
· Manajemen Jaringan
· Command-Interpreter System
1. Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Umpamanya, walku CPU, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mendapatkan kembali semua sumber daya yang bisa digunakan kembali.
Sistem operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen proses untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a. Pembuatan atau penghapusan proses yang dibuat oleh user atau sistem.
b. Suspensi dan asumsi proses.
c. Kelengkapan mekanisme untuk sinkronisasi proses.
d. Kelengkapan mekanisme untuk komunikasi proses.
e. Kelengkapan mekanisme untuk pengendalian deadlock.
2. Manajemen Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat Input/Output. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang bersifat volatile –tidak permanen—yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen memori utama untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a. Menjaga dan memelihara bagian-bagian memori yang sedang digunakan dan dari yang menggunakan.
b. Memutuskan proses-proses mana saja yang harus dipanggil ke memori jika masih ada di ruang memori.
c. Mengalokasikan dan mendealokasikan ruang memori jika diperlukan.
3. Manajemen Sistem Berkas / File
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuatan berkas tersebut. Umumnya berkas merepresentasikan program pada data. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak dari berkas dengan mengatur media penyimpanan massa, misalnya tapes dan disk.
Sistem operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen file untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a. Pembuatan dan penghapusan file.
b. Pembuatan dan penghapusan direktori.
c. Primitif-primitif yang mendukung untuk manipulasi file dan direktori.
d. Pemetaan file ke memori sekunser.
e. Backup file ke media penyimpanan yang stabil (nonvolatil).
4. Manajemen I/O
Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Input/Output dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk.
System operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen I/O untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a. Penyangga: menampung sementara dari/ke perangkat Input/Output.
b. Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian Input/Output sistem supaya lebih efisien (antrian, dsb.).
c. Menyediakan driver : untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Inputan/Outputan tertentu.
5. Manajemen Memori Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk menyimpan keseluruhan data dan program dibutuhkan penyimpanan sekunder yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data, sebagai back-up dari memori utama. Contoh dari penyimpanan sekunder adalah hard-disk, disket, dll.
System operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen penyimpanan sekunder untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a. Pengaturan ruang kosong.
b. Alokasi penyimpanan.
c. Penjadwalan disk.
6. Manajemen Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus :
· Membedakan antara penggunaan yang diberi izin dan yang belum
· Menspesifikasi control untuk dibedakan/diberi tugas
· Menyediakan alat untuk pemberlakuan system
7. Manajemen Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori, atau clock. Setiap prosesor mempunyai memori dan clock tersendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi. System terdistribusi menyiapkan akses pengguna ke bermacam sumber-daya system. Akses tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan komputasi dan meningkatkan kemampuan penyediaan data.
Sistem Terdistribusi adalah kumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Setiap prosesor memiliki memori lokal masing-masing. Prosesor-prosesor dalam sistem terhubung dalam jaringan komunikasi. Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam-macam sumber daya. Akses tersebut menyebabkan :
§ Peningkatan kecepatan kompuatsi
§ Peningkatan penyediaan data
§ Peningkatan keandalan
8. Sistem Proteksi
Proteksi berkenaan dengan mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, pengguna sistem maupun pengguna sumber daya.
Mekanisme Proteksi harus :
§ Membedakan antara penggunaan yang sah dan yang tidak sah.
§ Spesifikasi kontrol untuk di terima
§ Menyediakan alat untuk pemberlakuan sistem.
9. Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpreter, command –line interpreter dan terkadang dikenal sebagai shell. Command Interpreter Sistem sangat bervariasi dari satu system operasi ke system operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi perangkat Inputan/ Outputan yang ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.
2. Pelayanan Sistem Operasi
Sistem operasi harus dapat melayani programmer sehingga dapat melakukan pemrograman dengan mudah.
a. Eksekusi Program. System harus dapat memanggil program ke memori dan menjalankannya. Program tersebut harus dapat mengakhiri eksekusinya dalam bentuk normal atau abnormal (indikasi error).
b. Operasi-operasi I/O. Pada saat running program kemungkinan dibutuhkan I/O, mungkin berupa file atau peralatan I/O. Agar efisien dan aman, maka user tidak boleh mengontrol I/O secara langsung, pengontrolan dilakukan oleh SO.
c. Manipulasi system file. Meliputi pembuatan, penghapusan, read dan write.
d. Komunikasi. Komunikasi dibutuhkan jika beberapa proses saling tukar-menukar informasi. Ada 2 cara yang dapat dilakukan, 1. Tukar-menukar data oleh beberapa proses dalam satu komputer; 2. Tukar-menukar data oleh beberapa proses dalam computer yang berbeda melalui sistem jaringan. Komunikasi dilakukan dengan cara berbagi memori atau dengan cara pengiriman pesan.
e. Mendeteksi kesalahan. Untuk masing-masing kesalahan, system operasi harus memberikan aksi yang cocok agar komputasinya menjadi konsisten.
3. Pelayanan Tambahan
Lebih diarahkan kepada upaya untuk menjaga efisiensi sistem,bukan untuk membantu pengguna.
§ Alokasi sumber daya : mengalokasikan sumber daya kepada beberapa pengguna atau tugas yang dijalankan pada saat yang bersamaan.
§ Accounting : menentukan berapa banyak dan berapa lama users menggunakan sumber daya system.
§ Proteksi : menjaga semua akses ke sumber daya system terkontrol.
4. System Call
System calls menyediakan antarmuka antara proses (program yang sedang dijalankan) dan sistem operasi. Biasanya tersedia sebagai instruksi bahasa rakitan Beberapa sistem mengizinkan system calls dibuat langsung dari bahasa pemrograman tingkat tinggi
Beberapa bahasa pemrograman tingkat tinggi (contoh : C, C++) telah didefenisikan untuk menggantikan bahasa rakitan untuk sistem pemrograman.
Tiga metode umum yang digunakan dalam memberikan parameter kepada sistem operasi
§ Melalui register.
§ Menyimpan parameter dalam blok atau tabel pada memori dan alamat blok tersebut diberikan sebagai parameter dalam register. Menyimpan parameter (push) ke dalam stack (oleh program), dan melakukan pop off pada stack (ole
Belum ada tanggapan untuk "KOMPONEN SISTEM OPERASI "
Posting Komentar