Terdapat banyak
sekali pendapat mengenai kriteria keberhasilan sebuah usaha. Disebutkan Glueck
dan Jauch (Nurhayati 2005: 439) Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah Return
on Investment (ROI) disamping ukuran-ukuran kualitatif dan
kuantitatif lainnya. Penelitian Ghost et al (Riyanti, 2003: 27) tentang entrepreneurs
di Singapura menunjukan hasil bahwa dari 85 persen responden yang menjawab, 70
persen diantaranya menggunakan net profit growth untuk mengukur
keberhasilan. Disusul oleh laba penjualan (sales revenue growth) sebesar
61 persen, laba setelah pajak (earning after tax) sebesar 50 persen dan
pangsa pasar (market share) sebesar 48 persen. Selanjutnya, 38 persen
dari entrepreneurs yang menggunakan kriteria keberhasilan berdasarkan
laba bersih (net profit growth) berpendapat bahwa prestasi 6-10 persen
pertumbuhan per tahun merupakan indikator keberhasilan usaha.
Wibisono (1999:12) menyebutkan bahwa
pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya
saing sebuah sistem usaha.
Rancangan sistem
pengukuran kinerja yang akurat dan kontekstual merupakan jembatan emas ke arah
mana keunggulan sebuah perusahaan akan dibawa. Meskipun disadari bahwa sampai
pada saat ini belum terdapat kesepakatan bulat perihal pendefinisian variabel
kinerja.
Kinerja
perusahaan merupakan faktor umum yang digunakan untuk mengukur dampak dari
sebuah strategi perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
menghasilkan kinerja baik berupa kinerja pemasaran (seperti volume penjualan,
pangsa pasar, tingkat pertumbuhan penjualan) maupun kinerja keuangan (seperti ROI).
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk " Kinerja Usaha Kecil"
Posting Komentar