Buku Arendt Eichmann in Jerussalem
adalah salah satu buku terpenting tentang hubungan Nazi–Zionis. Buku ini penting karena Arendt terkemuka di
Amerika pasca perang maupun di kalangan Yahudi sebagai seorang pemikir sejarah
dan politik.
Bukunya menceritakan pengadilan mantan perwira SS Adolf Eichmann, yang diculik
di Argentina pada tahun 1960 oleh agen-agen Mossad, dibawa ke Israel, dan
diadili. Eichmann itu penting karena
dialah orang yang ditunjuk memecahkan masalah Yahudi, atas perintah Reinhard
Heydrich. Israel menggunakan pengadilan
Eichmann untuk membuat propaganda...
Namun pengadilan Eichmann itu suatu cerita yang aneh, sebuah cerita yang
sangat tak sejalan dengan propaganda Israel.
Arendt membeberkan fakta-fakta yang menarik.
Pertama-tama, Arendt menarik perhatian
ke Undang-undang Nuremberg, diberlakukan tahun 1935 oleh Nazi, yang mencoba
mengucilkan kaum Yahudi dari masyarakat Jerman.
Arendt menunjukkan bahwa undang-undang itu sangat cocok bagi kaum Yahudi
yang sedang mencoba mempertahankan homogenitas Rumah Israel, dan aturan-aturan
yang sama, sekalipun tak tertulis, masih berlaku di Israel. Ia mengingatkan kita bahwa di Israel, orang
Yahudi dilarang menikah dengan selain Yahudi.
Dalam membahas latar belakang masalahnya, Arendt memaparkan fakta-fakta
mengejutkan tentang Eichmann. Eichmann
bukan seorang anti-Semit di masa mudanya, dan bahkan memiliki ipar-ipar orang
Yahudi (misalnya, satu orang dari keluarga Weiss, direktur utama Vacuum Oil
Company of Vienna). Menurut Arendt,
Eichmann tertarik pada gerakan Freemasonry dan selama beberapa waktu mengikuti
Schlaffaria Lodge, sebuah cabang gerakan itu.
Karir militer Eichmann bermula di tahun 1934 saat memasuki SD, sayap
keamanan SS. SD, yang didirikan oleh
Reichsführer-SS Heinrich Himmler, beroperasi sebagai dinas intelijen di bawah
arahan Heydrich. Sesaat setelah
bergabung, Eichmann memasuki seksi urusan kaum Yahudi di SD, dan menjadi pakar
masalah Yahudi. Selama kurun waktu itu,
ia membuat kontak pertamanya dengan para pemimpin Zionis di Jerman. Arendt mengatakan bahwa saat itu Eichmann
membaca buku Theodor Herzl The Jewish
State (Negara Yahudi) dan amat terkesan dengannya:
...Von Mildenstein... memintanya
membaca buku Theodor Herzl Der Judenstaat,
karya klasik Zionis yang terkenal, yang segera dan selamanya mengalihkan
Eichman ke Zionisme... Sejak itu,
sebagaimana dikatakannya berkali-kali, ia hampir tidak memikirkan apa pun
selain sebuah ‘pemecahan politis’... dan
bagaimana “mendapatkan tanah yang kokoh di bawah kaki kaum Yahudi”... Untuk membantu upaya ini, ia mulai
menyebarkan ajaran itu di antara rekan-rekannya di SS, memberikan ceramah serta
menulis pamflet .... Ia lalu bisa
sedikit berbahasa Ibrani... Ia bahkan
membaca History of Zionism (Sejarah
Zionisme) karya Adolf Bohm ... dan ini
mungkin sebuah pencapaian besar bagi seseorang, yang menurutnya sendiri, selalu
enggan sama sekali membaca apa pun selain suratkabar.
Alasan Eichmann begitu tertarik pada Zionisme terletak pada kesejajaran
yang dikesaninya ada antara Zionisme dan tujuan-tujuan Nazisme. Sama seperti Nazi, para Zionis ingin
memindahkan seluruh Yahudi dari wilayah Reich.
Bagi pihak Nazi, itu disebut Judenrein
(bebas Yahudi); bagi para Zionis, itu berarti sebuah negara Yahudi. Itulah mengapa Eichmann menyimpulkan
tujuannya sebagai mendapatkan tanah yang kokoh di bawah kaki kaum Yahudi, untuk
menegaskan pentingnya mendukung penciptaan sebuah negara Yahudi. Sebagaimana dikatakan di muka, pada masa ini,
dua kubu utama menonjol di kalangan Yahudi: kaum Zionis dan Yahudi pembaur. Kubu kedua menolak perpindahan ke Palestina dan
mendukung pembauran ke dalam masyarakat Jerman.
Eichmann mengagumi kaum Zionis dan merasa jijik pada para pembaur.
Kontak pribadi pertamanya [adalah dengan] para fungsionaris kaum Yahudi,
yang semuanya Zionis kawakan yang terkenal...
Alasan ia menjadi sangat terpukau oleh masalah Yahudi, dijelaskannya,
adalah ... idealismenya sendiri; para
Yahudi ini, tidak seperti para pembaur yang selalu dipandangnya hina, sama
idealis seperti dirinya ... . Seorang idealis terbesar yang pernah ditemui
Eichmann di kalangan Yahudi adalah Dr.
Rudolf Kastner, dengan siapa ia berunding selama pengusiran kaum Yahudi
dari Hongaria...
Apa yang disebut Eichmann idealisme,
dan sama dimiliki oleh para Zionis, sesungguhnya rasisme. Para rasis di kedua pihak tak menginginkan
kaum Yahudi dan Jerman hidup berdampingan.
Tentang hal ini, setidaknya, mereka bersepakat. Itulah alasan bagi bantuan besar yang
diberikan Nazi untuk pemindahan kaum Yahudi ke Palestina.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Adolf Eichmann"
Posting Komentar