A.
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
Dukungan politis melalui perangkat hukum merupakan faktor
penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program-program pembangunan
kesehatan. Adanya beberapa Peraturan Daerah
baik secara umum maupun khusus bidang kesehatan menjadi kekuatan utama
dalam mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat.
Keberadaan Perda struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul
serta Perda tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas merupakan tahap
yang sangat penting yang menjadi dasar bagi perancangan program-program yang
lain. Perda baru tentang Struktur
organisasi berdasarkan PP 8 tahun 2003 tengah diproses konsep rancanganannya
untuk dilanjutkan dalam pembahasan dengan Pemerintah Daerah. Keberadaan
Peraturan Daerah lainnya yang telah disusun sebelum masa desentralisasi
beberapa nampaknya masih sesuai untuk dioperasionalisasikan namun beberapa
perlu dilakukan revisi segera. Diberlakukannya Desentralisasi melahirkan Perda
baru tentang pelayanan Kesehatan swasta yang sebelumnya belum bisa
dilaksanakan.
Pelayanan umum yang ada kaitanya dengan peningkatan
status kesehatan masyarakat yang pengelolaannya dilaksanakan oleh lintas sektor
terkait antara lain pelayanan keluarga berencana, pelayanan pemberian makanan
tambahan bagi anak sekolah, kesehatan lingkungan, pelayanan usaha kesehatan
sekolah dan sebagainya merupakan daya dukung yang perlu dikembangkan dan
dikoordinasikan lebih lanjut sehingga akan mempercepat penanganan masalah
kesehatan yang ada dalam upaya menuju derajat kesehatan masyarakat
Perkembangan
teknologi dan pendidikan dalam bidang kesehatan
memberikan dampak banyak munculnya sarana pelayanan kesehatan swasta
termasuk Rumah Sakit telah telah berkembang dengan munculnya berbagai Balai
Pengobatan swasta, Rumah Bersalin swasta maupun dokter praktek dan bidan praktek
swasta. RSUD merupakan sebuah aset kesehatan yang layak untuk dikembangkan
lebih luas mengingat fungsinya sebagai rujukan dari berbagai unit layanan
kesehatan. RSUD merupakan kekuatan penting bagi peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di Gunungkidul khususnya dalam pemberian layanan tingkat lanjut bagi
pasien yang memerlukannya.
Iklim desentralisasi memberikan banyak reformasi yang
terus bergulir sehingga memberikan nuansa baru yang lebih baik. Globalisasi
juga memberikan tantangan ke depan dalam kemampuan organisasi untuk menyesuikan
diri atau kemampuan untuk senantiasa memperbaharui diri dalam mengendalikan
lingkungannya sehingga memberikan kontribusi yang kondusif bagi proses
manajemen organisasi.
Dengan latar belakang krisis ekonomi yang terjadi maka perhatian
kepada keluarga miskin menjadi semakin meningkat mengingat kemampuan mereka
dalam pembiayaan kesehatan yang semakin lemah. Program Jaring Pengaman Sosial
Bidang Kesehatan (JPS-BK) yang diluncurkan sekitar tahun 1997 untuk memberikan
safety fund bagi keluarga miskin yang dilanjutkan dengan program Kompensasi
Pengurangan Subsidi Bahan bakar Minyak (PKPSBBM) sangat membantu penanganan
dalam pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, namun sebagai bentuk subsidi
dan telah mulai membaiknya suasana ekonomi ataupun status derajat kesehatan
masyarakat maka perlu dipikirkan untuk Exit strategy – nya agar berkembang
suatu kemandirian pembiayaan kesehatan
masyarakat.
Paradigma sehat merupakan paradigma yang dikembangkan
dalam mencapai Indonesia Sehat tahun 2010 melalui strategi perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dengan orientasi bahwa pelayanan preventif dan promotif
mendapatkan porsi lebih utama tanpa mengabaikan pelayanan curatif dan rehabilitatif. Persepsi masyarakat
tentang Puskesmas sebagai unit pelayaan bagi orang sakit sehingga mereka akan
berkunjung bila sakit perlu dirubah karena hal ini bertentangan dengan konsep
sehat itu sendiri yang tidak hanya mengobati sakit namun juga menjaga sehat.
Disiplin pegawai meskipun telah lama menjadi sorotan namun
hingga saat ini masih tetap memprihatinkan. Sistem reward dan punisment bagi
pegawai belum mapan dan belum dilaksanakan dengan baik. Pengembangan karir
merupakan sarana pemacu motivasi pada banyak organisasi, namun demikian hal ini
belum menjadi pokok perhatian utama pegawai mengingat sistem penilaian kinerja
yang masih perlu banyak pembenahan (struktural maupun fungsional).
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN"
Posting Komentar