a. Penyebab kusta
Mycobacterium leprae pertama kali ditemukan oleh G.H. Armauer Hansen pada tahun 1873. M. leprae hidup secara intraseluler dan mempunyai afinitas yang besar pada sel saraf (Schwan Cell) dan sel dari sistem retikuloendotelial.
Waktu pembelahan sangat lama, yaitu 2-3 minggu. Di luar tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman kusta dapat bertahan sampai 9 hari (Leprosy Hasting, 1985). Pertumbuhan optimal dari kuman kusta adalah pada suhu 27o-30oC.
b. Sumber Penularan
Hanya manusia satu-satunya sampai saat ini dianggap sebagai sumber penularan walaupun kuman kusta dapat hidup pada Armadillo, Simpanse dan pada telapak kaki tikus putih
c. Cara Keluar Dari Pejamu (Host)
Luka di kulit dan mukosa hidung telah lama dikenal sebagai sumber dari kuman. Mukosa hidung pasien lepromatous leprosy mengandung banyak sekali M. leprae. Telah terbukti bahwa saluran nafas bagian atas dari penderita tipe Lepromatous merupakan sumber kuman yang terpenting di dalam lingkungan.
d. Cara Penularan
Kusta mempunyai masa inkubasi 2-5 tahun, akan tetapi dapat juga bertahun-tahun. Penularan terjadi apabila M.leprae yang solid keluar dari tubuh penderita dan masuk ke dalam tubuh orang lain.
Belum diketahui secara pasti bagaimana cara penularan penyakit kusta. Secara teoritis penularan ini dapat terjadi dengan cara kontak yang intim dan lama dengan penderita. Yang jelas seseorang penderita yang telah minum obat sesuai dengan regimen WHO tidak menjadi sumber penularan kepada orang lain.
e. Cara Masuk ke Dalam Pejamu (Host)
Tempat masuk kuman kusta ke dalam tubuh host sampai saat ini belum dapat dipastikan. Diperkirakan cara masuknya adalah melalui saluran pernafasan bagian atas namun diduga dapat juga melalui kulit yang luka.
f. Pejamu (Host)
Hanya sedikit orang yang akan terjangkit kusta setelah kontak dengan penderita, hal ini disebabkan karena adanya imunitas. Seseorang dalam lingkungan tertentu akan termasuk ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini, yaitu :
1. Host yang mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi merupakan kelompok terbesar yang telah atau akan menjadi resisten terhadap kuman kusta.
2. Host yang mempunyai kekebalan tubuh yang rendah terhadap kuman kusta, mungkin menderita penyakit kusta yang ringan (tipe PB)
3. Host yang tidak mempunyai kekebalan terhadap kuman kusta merupakan kelompok terkecil dan mudah menderita kusta yang stabil dan progresif.
Oleh karena M. leprae termasuk kuman intraseluler maka sistem imun yang efektif adalah imun seluler. Tidak semua penderita yang memiliki banyak M. leprae yang hidup, sehingga hanya kira-kira 5-15% dari penderita kusta yang hidup yang dapat menularkan penyakit. Di lain pihak, manusia sebagian besar kebal (95%) tehadap kusta, hanya sebagian kecil yang dapat ditulari (5%). Dari sebagian kecil ini, 70% dapat sembuh dan hanya 30% yang dapat menjadi sakit.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Faktor-Faktor Yang Menentukan Terjadinya Sakit Kusta1,5"
Posting Komentar