1. DDS (Dapsone)
a. Singkatan dari Diamino Diphenyl Sulfone
b. Bentuk obat berupa tablet warna putih dengan takaran 50 mg/tab dan 100 mg/tablet
c. Sifat bakteriostatik yaitu menghalangi/menghambat pertumbuhan kuman kusta.
d. Dosis dewasa 100 mg/hari, anak 10-14 th 50 mg/hari
e. Efek samping,
1) Manifestasi kulit (alergi) seperti halnya obat lain, seseorang dapat alergi terhadap obat ini. Bila hal ini teiadi harus dipeniksa dokter untuk dipertimbangkan tindakan selanjutnya, obat harus dihentikan.
2) Anemia Hemolotik, bila Hb sangat rendah, hentikan pemberian DDS dan perbaiki keadaan umum penderita.
3) Manifestasi saluran pencemaan makanan: anoreksi, nausea. muntah, hepatitis
4) Manifestasi urat saraf; neuropati perifer, sakit kepala, vertigo, penglihatan kabur, sulit tidur, psikosis.
2. Lamprene (B663) juga disebut Clofazimine
a. Bentuk kapsul, warna coklat, dengan takaran 50 mg/kapsul dan 100 mg/kapsul
b. Sifat
1) Bakteriostatik yaitu menghambat pertumbuhan kuman kusta, bakterisid lemah
2) Anti reaksi (menekan reaksi sebagai anti inflamasi)
c. Cara Pemberian
Secara oral, diminum sesudah makan untuk menghindari gangguan gastrointestinal. Pengobatan reaksi akan diuraikan pada materi reaksi.
d. Efek samping
1) Warna kulit, terutama pada infiltrat berwama ungu sampai kehitam-hitaman yang dapat hilang setelah beberapa bulan pemberian obat Lamprene dihentikan. Kulit kering dan pecah-pecah (ichtiosis) di daerah tungkai bagian depan.
2) Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare, nyeri lambung, sampai kolik perut. Bila gejala ini menjadi berat, hentikan pemberian lampren.
3. Rifampicin
a. Bentuk: kapsul atau tablet takaran 150 mg, 300 mg, 450 mg dan 600 mg.
b. Sifat :
mematikan kuman kusta secara cepat (bakteriosid), 99% kuman kusta mati dalam satu kali pemberian
c. Dosis:
untuk dipergunakan dalam pengobatan kombinasi, lihat pada regimen pengobatan MDT. Untuk anak-anak dosisnya adalah 10-15 mg/kg berat badan
d. Cara pemberian obat:
cara oral, bila diminum setengah jam sebelum makan, penyerapan lebih baik
e. Efek samping:
1) Dapat menimbulkan kerusakan pada hati dan ginjal. Dengan pemberian Rifampicin 600 mg/bulan tidak berbahaya bagi hati dan ginjal (kecuali ada tanda-tanda penyakit sebelumnya). Sebelum pemberian obat ini perlu dilakukan tes fungsi hati, apabila ada gejala-gejala yang mencurigakan. Pengobatan rifampicin supaya dihentikan sementara bila timbul gejala gangguan fungsi hati dan dapat dilanjutkan kembali bila fungsi hati sudah normal.
2) Bila gangguan fungsi hati terjadi memang disebabkan oleh obat ini, maka rifampisin tidak lagi diberikan.
3) Bila terjadi efek samping yang ringan seperti munculnya gejala influensa (flu syndrome) yaitu badan panas, beringus, lemah dan lain-lain yang akan hilang bilamana di berikan obat simptomatis.
4) Perlu diberitahukan kepada penderita bahwa air seni akan berwama merah
Belum ada tanggapan untuk "Obat-Obat Yang Dipergunakan Dalam Pengobatan Penderita Kusta"
Posting Komentar