Bentuk Perencanaan dan Penggunaan Kekuatan. Atas dasar prinsip dan pedoman strategis yang dianut, bentuk perencanaan dan penggunaan kekuatan adalah:
1) Regional Focus (Fokus Regional). Dengan masih adanya negara-negara yang memiliki potensi untuk mengancam dengan pertumbuhan kemampuan militer yang substansial, dikhawatirkan krisis seperti terjadi di Perang Teluk dapat terulang kembali. Oleh karena itu AS memfokuskan perencanaannya pada potensi konflik regional, agar mampu memproyeksikan kekuatannya ke Eropa, Timur Tengah dan Asia secara cepat dengan jumlah kekuatan yang cukup untuk mengalahkan agresor yuny tidak dapal dilaiMjkal penggelaran pasukan depan. Sesuai konsop penggelaran pasukan di Eropa, Asia, Amerika Tengah dan Latin serta di lautan, walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit tetap merupakan unsur fundamental.
2) Adaptive Planning (Perencanaan Adaptif). Terdapat 4 kategori umum dari operasi yang harus direncanakan dan disiapkan untuk dilaksanakan yaitu :
(a) Penggelaran kekuatan nuklir strategis dan pertahanan strategis untuk menangkal dan melawan serangan nuklir.
(b) Secara aktif menggunakan sumber daya yang ada setiap hari untuk membangun kesiapan militer untuk persahabatan, stabilitas, perdamaian, demokrasi, hak azasi manusia, penegakkan aturan hukum, melindungi sekutu dan sahabat yang memerlukan bantuan kemanusiaan.
(c) Menggelar dan menggunakan kekuatan bilamana diperlukan untuk mencegah dan menyelesaikan konflik militer regional secara menentukan.
(d) Menggelar dan menggunakan kekuatan yang telah disusun kembali untuk menangkal ancaman global dan mengalahkannya.
3) Nuclear Weapons (Persenjataan Nuklir). Dimaksudkan untuk menangkal penggunaan senjata nuklir dan senjata pemusnah masal serta sebagai pemusnah ancaman konvensional yang merajalela. Penggunaannya melalui perencanaan terperinci untuk meningkatkan daya tanggap dan dengan pilihan altematif.
4) Forward Presence Operations (Operasi Penggelaran Kedepan). Penggelaran Pasukan Kedepan untuk mendemonstrasikan komitmen AS, memelihara stabilitas regional, menjaga kredibilitas serta meningkatkan kemampuan daya tanggap dalam menghadapi krisis. Disamping tetap menyelenggarakan latihan, penggelaran, kunjungan, kontak sesama militer, bantuan keamanan, anti teroris dan mengamankan warga AS, termasuk menggunakan militer untuk melawan narkotik, serta memberikan bantuan kemanusiaan.
5)) Conflict Resolution (Resolusi Konflik), yaitu strategi untuk menyelesaikan suatu konflik dengan cepat dan menentukan seirama dengan sekutu dan sahabat. Sementara menekankan untuk membatasi konflik di kawasan dengan sarana konvensional, juga harus merencanakan tindakan untuk menjaga atau melindungi kepentingan AS serta mengambil aksi lain bilamana diperlukan di luar batas kawasan tersebut.
6) Planning for a Global Conflict (Perencanaan terhadap Konflik Global). Walaupun ancaman perang global sudah tidak ada, namun status AS sebagai negara adidaya menjadikannya sebagai pemimpin dunia bilamana potensi konflik global muncul. Perencanaan ini tetap dilaksanakan, meskipun menempati prioritas terakhir.
h) Doktrin Operasi. Pelaksanaan operasi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat pada umumnya didasarkan pada Doktrin Operasi Gabungan yang melibatkan 2 (dua) angkatan atau lebih. Tanggung jawab atas evaluasi, penggunaan dan pengembangan Doktrin Operasi Gabungan berada ditangan Panglima Komando Gabungan. Pengembangan Doktrin Operasi Gabungan disesuaikan dengan kebutuhan operasi masing-masing Komando, seperti :
1) USPACOM dan USLANTCOM mengembangkan operasi gabungan strategis dan bantuan udara taktis untuk mendukung operasi-operasi maritim,
2) USEUCOM mengembangkan doktrin operasi lawan udara yang diikuti oleh satuan-satuan penyerang.
i) Joint Vision 2010 dan Joint Vision 2020. Dalam menyongsong Abad ke-21, Pentagon mengeluarkan dokumen berjudul "Joint Vision 2010", kemudian disusul dengan dokumen berjudul "Joint Vision 2020 The Evolution of US Joint Forces" yang merupakan Petunjuk Perencanaan Chairman of Joint Chiefs of Staff untuk mempersiapkan Tentara AS menghadapi tantangan masa depan. Pokok-pokok "Joint Vision 2020 " adalah sebagai berikut:
1) Joint Vision 2020 dapat dipandang sebagai mata rantai kelanjutan dari QDR (Quadrennial Defense Review) sekaligus untuk mempertahankan momentum kelanjutan evolusi dari kekuatan gabungan tentara AS. Visi ini dipengaruhi oleh pengalaman operasi dan hasil eksperimen tentara AS akhir-akhir ini yang berkarakteristik :
(a) Semakin meningkatnya kepentingan Operasi Informasi.
(b) Keterlibatan pasukan multi-nasional dan multi-institusi.
(c) Spektrum operasi yang sangat luas.
2) Joint Vision 2020 merupakan pedoman dan dasar pembangunan kekuatan militer AS, baik matra Darat, Laut maupun Udara yang kuncinya adalah Konsep Operasional yang terdiri dari:
(a) Dominant Maneuver (manuver yang dominan).
(b) Precision Engagement (Keterlibatan yang tepat).
(c) Focused Logistics (logistik yang terarah).
(d) Full Dimensional Protection (Proteksi penuh semua dimensi).
3) Pembangunan militer AS tetap mengacu kepada tujuan utama keberadaan tentara AS yaitu untuk bertempur dan memenangkan perang (yang dilakukan negara AS) oleh karena itu tetap terfokus kepada Kekuatan Operasional untuk mempunyai peranan menentukan dalam perang.
4) Dari Draft Joint Vision 2020 terdapat hal-hal baru antara lain :
(a) Dalam hal Interoperability dikembangkan operasi mencakup operasi gabungan, operasi multinasional dan operasi antar instansi (CIA, FBI, Security Sevice, dll).
(b) Interoperability lebih luas dari sekedar aspek teknologi tetapi juga organisasi, proses dan keahlian.
(c) Mengemukakan Operasi Informasi sebagai kemampuan kunci yang menentukan dan mengindentifikasi pentingnya operasi pada seluruh spektrum perang
(d) Kodal gabungan akan dipengaruhi oleh kemampuan operasi informasi yang memungkinkan meningkatkan pilihan bagi Komandan dan perolehan informasi di semua tingkatan.
(e) Kodal gabungan juga akan dipengaruhi tingkatan v kekuatan multinasional yarig berpartisipasi.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk " Regional Focus (Fokus Regional) Amerika Serikat"
Posting Komentar