Latar Belakang
Chikungunya merupakan penyakit yang sering kali menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa), terutama pada saat pergantian musim, Chikungunya merupakan penyakit reemerging yaitu penyakit yang keberada-annya sudah ada sejak lama tetapi sekarang muncul kembali. Sejak tahun 1779 di Batavia (Jakarta), telah dilaporkan penyakit yang memiliki gejala mirip chikungunya yang dikenal dengan nama penyakit knuckle fever, knee trouble di Kairo (1779), scarletina rhematica di Calcuta, Madras, dan Gujarat (1824). Penyakit chikungunya dilaporkan telah berjangkit di beberapa negara Afrika misalnya Angola, Botswana, Nigeria, Zimbabwe, dan negara lainnya, dan virusnya diisolasi pertama kali pada tahun 1952 di Tanganyika (Nasronudin, 2007).
Penyakit pertama sekali dicatat di Tanzania, Afrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia sendiri KLB (Kejadian Luar Biasa) chikungunya dilaporkan pertama kali pada tahun 1973 di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dan di Jakarta, tahun 1979 di Bengkulu. dan sejak itu menyebar ke seluruh daerah baik di Sumatera (Kuala Tungkal dan Jambi, 1982) maupun di luar Sumatera yaitu pada tahun 1983 di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 1984 terjadi KLB di Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur, sedangkan pada tahun 1985 di Maluku, Sulawesi Utara dan Irian Jaya. Setelah hampir 20 tahun tidak ada kejadian maka mulai tahun 2001 mulai dilaporkan adanya KLB chikungunya lagi di Indonesia yaitu di Aceh, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat, sedangkan pada tahun 2002 terjadi KLB di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat. Secara epidemiologis, saat ini hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk timbulnya KLB chikungunya (Depkes RI, 2007).
Diperkirakan sepanjang tahun 2000-2003 jumlah kasus chikungunya mencapai 3.918 dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini. Penyebaran penyakit chikungunya biasanya terjadi pada daerah endemis Demam Berdarah Dengue. Banyaknya tempat perindukan nyamuk sering berhubungan dengan peningkatan kejadian penyakit Chikungunya. Saat ini hampir seluruh provinsi di Indonesia potensial terjadinya KLB Chikungunya. KLB sering terjadi pada awal dan akhir musim hujan (Depkes RI, 2007).
Untuk provinsi Sumatera Selatan tahun 2007 penemuan kasus chikungunya tercatat 9.864 kasus, pada tahun 2008 tercatat 10.975 kasus dan pada tahun 2009 tercatat 11.028 kasus (Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan, 2009)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan OKU Timur pada tahun 2007 penemuan penderita chikungunya berjumlah 5.651 kasus (0,85 %), pada tahun 2008 berjumlah 5.830 kasus (0,88 %), dan pada tahun 2009 berjumlah 6.219 kasus (0,94 %) dari jumlah penduduk 661.274 Orang. (Dinas Kesehatan OKU Timur, 2009).
Berdasarkan data dari Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur jumlah proporsi penderita chikungunya diwilayah kerja Puskesmas Sukaraja pada tahun 2007 ditemukan penderita chikungunya sebanyak 406 kasus (1,16 %), pada tahun 2008 ditemukan penderita chikungunya sebanyak 453 kasus (1,29 %) dan pada tahun 2009 ditemukan penderita chikungunya sebanyak 497 kasus (1,42 %) dari jumlah penduduk 34.851 Orang.
Sedangkan di desa Sukaraja Tuha yang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja pada tahun 2007 ditemukan penderita chikungunya sebanyak 93 kasus (7,93 %), pada tahun 2008 ditemukan penderita chikungunya sebanyak 124 kasus (10,58 %), dan pada tahun 2009 terjadi peningkatan menjadi 184 kasus (15,69 %) dari j umlah penduduk 1.172 Orang. (Rekapitulasi Laporan Penyakit Puskesmas Sukaraja, 2009)
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur tahun 2010”. Variabel yang diteliti adalah pekerjaan responden, pengetahuan responden, sikap responden, tempat perindukan nyamuk, dan peran petugas kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah ada hubungan pekerjaan responden dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur ?
2. Apakah ada hubungan pengetahuan responden dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur ?
3. Apakah ada hubungan sikap responden dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur?
4. Apakah ada hubungan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur?
5. Apakah ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi pekerjaan responden, pengetahuan responden, sikap responden, tempat perindukan nyamuk, serta peran petugas kesehatan pada kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010.
b. Diketahuinya hubungan pekerjaan responden dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010
c. Diketahuinya hubungan pengetahuan responden dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010
d. Diketahuinya hubungan sikap responden dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010
e. Diketahuinya hubungan hubungan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010
f. Diketahuinya hubungan peran petugas kesehatan dengan kejadian chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten OKU Timur Tahun 2010
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi
Instansi Kesehatan / Puskesmas
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan
bahan masukan untuk menyusun kebijakan dan pengembangan program penanggulangan
penyakit chikungunya.
2.
Bagi
Instansi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan untuk menyusun
kebijakan dan pengembangan program penanggulangan penyakit chikungunya.
3.
Bagi
Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian chikungunya, sehingga
dapat melakukan pencegahan agar tidak terkena virus chikungunya.
4.
Bagi
Peneliti
Untuk menambah pengetahuan mengenai penelitian ilmiah terutama tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian chikungunya, dan pengalaman yang sangat berguna serta menunjang dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari.
F.
Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat keterbatasan dana dan waktu
untuk menyusun skripsi, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah faktor
pekerjaan responden, pengetahuan responden, sikap responden, tempat perindukan
nyamuk, dan peran petugas kesehatan yang berhubungan dengan kejadian
chikungunya di desa Sukaraja Tuha wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten
OKU Timur tahun 2010.
Belum ada tanggapan untuk "Contoh Pembuatan Bab Pendahuluan"
Posting Komentar