ASAS 1
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman,
termasuk kategori sumberdaya alam.
Pengertian:
Pengubahan energi oleh system biologi harus Berlangsung pada
kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya.
Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber
alam.
Contoh:
Ruang yang
sempit: dpt mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan tinggi.
Ruang yang
terlaluluas: jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan bertemu
antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan terganggu.
Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap
perkembangan populasi.
Waktu sebagai sumber alam tidak merupakan besaran yang
berdiri sendiri. Misal hewan mamalia dipadang pasir, pada musim kering tiba persediaan
air habis di lingkungannya, maka harus berpindah kelokasi yang ada sumber airnya.
Berhasil atau tidaknya hewan bermigrasi tergantung pada adanya cukup waktu dan energi
untuk menempuh jarak lokasi sumber air.
Keaneka-ragaman juga merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam
jenis makanan suatu spesies semakin kurang bahayanya apabila menghadapi perubahan
lingkungan yang dapat memusnahkan sumber
makanannya.
Materi dan energi sudah jelas termasuk
kedalam sumber alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh organisme hidup untuk hidup,
berkembang biak dsb. dapat dianalogkan dengan materi dan energi, karena
dibutuhkan, sehingga secara asas termasuk katagori sumber alam. Begitu pula
dengan waktu, meskipun tidak dapat berdiri sendiri, namun termasuk kategori
sumber alam, karena berapa waktu yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk
mendapatkan makanan. Keanekaragaman juga termasuk ke dalam kategori sumber
alam, karena apabila suatu spesies hanya memakan satu spesies saja akan mudah
terancam punah, namun apabila makanannya beranekaragam dia akan mampu “survive”.
Asas 3 ini
mempunyai implikasi yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai
kesejahteraannya
ASAS 2:
Untuk semua kategori
sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumberalam
itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum
ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumberalam (kecuali keanekaragaman
dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan
peracunan. Ini adalah asas penjenuhan.
Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran
yang disebabkan oleh pengadaan sumberalam
yang sudah mendekati batas maksimum.
Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam
mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum
pengadaan sumberalam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
Contoh:
Pada keadaan
lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung naik-turun
(bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi pengintensifan
perjuangan hidup, bila persediaan sumberalam
berkurang.
Tetapi sebaliknya, akan terdapat ketenangan kalau sumberalam
bertambah.
Untuk semua kategori sumberdaya alam (kecuali
keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum,
bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas
penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang
disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Pada asas
ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang
berarti bahwa batas maksimum maupun minimum sumber alam akan mengurangi daya
kegiatan sistem biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting, yaitu
karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam untuk populasi, maka naik turunnya jumlah
individu populasi itu tergantung pada pengadaan sumber alam pada jumlah
tertentu.
ASAS 3:
Pada asas 5 ini ada dua hal
penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan
rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang
dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contoh:
Suatu jenis hewan
sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman
yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan
jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam (makanan)
merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS 4:
Individu dan spesies
yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada
saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Pengertian:
Asas ini adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat perbedaan sifat keturunan
Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau biologi.
Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan.
Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan. Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang
adaptif akan mampu menghasilkan banyak keturunan daripada yang non-adaptif.
Pada asas ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi
spesies-spesies yang mampu beradaptasi baik dengan faktor biotik maupun
abiotik, dia akan berhasil daripada yang tidak dapat menyesuaikan diri. Dapat
diartikan pula, spesies yang adaptif akan mampu menghasilkan keturunan lebih
banyak daripada yang non adaptif, Sehingga individu-individu yang adaptif ini
mempunyai kesan lebih banyak merusak
ASAS 5 :
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam
yang “mudah diramal”.
Pengertian :
“Mudah diramal” : : adanya keteraturan yang
pasti pada pola faktor lingkungan pada suatu periode yang relatif . lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya
kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke
habitat lain.
Dengan mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan bagi kehidupan suatu spesies, maka
perlu diketahui berapa lama keadaan
tersebut dapat bertahan.
Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah adanya keteraturan yang pasti
pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode yang relatif lama. Adanya
fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan, besar-kecilnya fluktuasi, dan dan
sukar-mudahnya untuk diramal berbeda untuk semua habitat. Sehingga diharapkan
pada setiap lingkungan adanya penyebaran spesies yang berbeda-beda
kepadatannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan sedemikian rupa, maka akan
terjadi perubahan pengurangan individu yang sedemikian rupa sampai pada batas
yang membahayakan individu-individu spesies tersebut. Lingkungan yang stabil
secara fisik merupakan lingkungan yang mempunyai jumlah spesies yang banyak,
dan mereka dapat melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya tersebut (secara
evolusi). Sedangkan lingkungan yang tidak stabil adalah lingkungan yang dihuni
oleh spesies yang jumlahnya relatif sedikit. Menurut Sanders (1969) bahwa
komunitas fauna dasar laut mempunyai keanekaragaman spesies terbesar, hal ini
dijumpai pada habitat yang sudah stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian
diinterpretasikan oleh Slobodkin dan Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan
yang mudah diramal (stabil). Maksudnya ialah semakin lama keadaan lingkungan
dalam kondisi yang stabil, maka semakin banyak keanekaragaman spesies yang
muncul disitu sebagai akibat berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou
(1969) keadaan iklim yang stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja
melahirkan keanekaragaman spesies yang tinggi, tetap juga akan menimbulkan
keanekaragaman pola penyebaran kesatuan populasi
ASAS 6:
Sebuah habitat
dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana niche
dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Pengertian:
Kelompok taksonomi
tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya yang khas (niche),
tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup berdampingan dengan spesies
lain tanpa persaiangan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang
berbeda di alam.
Pada asas ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai
nicia tertentu, sehingga spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama
lain tanpa berkompetisi, karena satu sama lain mempunyai kepentingan dan fungsi yang berbeda di alam. Tetapi
apabila ada kelompok taksonomi yang terdiri atas spesies dengan cara makan
serupa, dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam-macam serta luas, maka
jelas bahwa lingkungan tersebut hanya akan ditempati oleh spesies yang
keanekaragamannya kecil.
ASAS 7 :
Keanekaragaman
komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
T = K x
(B/P) ; D ≈ T
T = waktu rata-rata
penggunaan energi
K = koefisien tetapan
B = biomassa
P =
produktivitas
D =
keanekaragaman
Pengertian:
Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran
energidalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi
sistem biologi dalam suatu komunitas.
Pada asas ini menurut Morowitz (1968)
bahwa adanya hubungan antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam
suatu sistem biologi.
ASAS 8 :
Pada lingkungan
yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan
waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Pengertian:
Sistem biologi menjalani
evolusi yang Mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan
fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya keaneka-ragaman.
Dalam asas ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi
mengalami evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi
dalam lingkungan fisik yang stabil, yang memungkinkan berkembangnya
keanekaragaman. Dengan kata lain kalau kemungkinan produktivitas maksimum sudah
ditetapkan oleh energi matahari yang masuk kedalam ekosistem, sedangkan
keanekaragaman dan biomassa masih dapat meningkat dalam perjalanan waktu, maka
jumlah energi yang tersedia dalam sistem biologi itu dapat digunakan untuk
menyokong biomassa yang lebih besar. Apabila asas ini benar, maka dapat
diharapkan bahwa dalam komunitas yang sudah berkembang lanjut pada proses
suksesi, rasio biomassa produktivitas akan lebih tinggi bila dibandingkan
dengan komunitas yang masih muda. Pada kenyataan di alam memang demikian, sebab
spesies bertambah, dan ditemukan pula tumbuhan berkayu sehingga diperoleh
stratifikasi.
Implikasi dari asas ini bahwa sebuah komunitas dapat dibuat
tetap muda dengan jalan memperlakukan fluktuasi iklim yang teratur. Atau pada
komunitas buatan lahan pertanian dengan jalan mengambil daun-daunannya untuk
makanan hewan.
ASAS 9 :
Sistem yang
sudah mantap (dewasa) akan mengekploitasi yang belum mantap (belum dewasa).
Pengertian:
Ekosistem,
populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat organisasi
yang belum dewasa.
Dengan kata
lain, energi, materi, dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang
menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks. (Dari subsistem yang rendah keanekara-gamannya
subsistem yang tinggi keanekaragamannya).
Arti dari asas ini adalah
pada ekosistem, populasi yang
sudah dewasa memindahkan energi, biomassa, dan keanekaragaman tingkat
organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi dan
keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi
yang lebih kompleks, atau dari subsistem yang lebih rendah keanekaragamannya ke
subsistem yang lebih tinggi keanekaragamannya
ASAS 10 :
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan
suatu lingkungan.
Pengertian:
Populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi
terhadap perubahan lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem
yang sudah mantap.
Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup lama,
tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan keadaan
yang tidak stabil.
Asas ini merupakan kelanjutan dari
asas 6 dan 7. Apabila pemilihan (seleksi) berlaku, tetapi keanekaragaman terus
meningkat di lingkungan yang sudah stabil, maka dalam perjalanan waktu dapat
diharapkan adanya perbaikan terus-menerus dalam sifat adaptasi terhadap
lingkungan. Jadi, dalam ekosistem yang sudah mantap dalam habitat (lingkungan )
yang sudah stabil, sifat responsive terhadap fluktuasi faktor alam yang tak
terduga ternyata tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan biokimia
lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu. Evolusi pada lingkungan yang
sukar ditebak perubahan faktor alamnya cenderung memelihara daya plastis
anggota populasi. Sedangkan evolusi pada lingkungan yang mantap, beranekaragam
secara biologi cenderung menggunakan kompleksitas itu untuk bereaksi terhadap
kemungkinan beraneka-macam perubahan.
Implikasi dari asas ini bahwa
sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evolusi yang terbaik dan mandiri, semua
tergantung pada kondisi lingkungan fisik. Kesimpulannya bahwa populasi pada
ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan
fisikokimia dibandingkan dengan populasi
pada ekosistem yang sudah mantap.
ASAS 11 :
Lingkungan yang
secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih
jauh lagi.
Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada komunitas yang
mantap, jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga
apabila terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain
akan mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap terjaga
kemantapannya. Apabila kemantapan lingkungan fisik merupakan suatu syarat bagi
keanekaragaman biologi, maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung
kemantapan populasi dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap
mempunyai umpan-balik yang sangat kompleks. Disini
ada hubungan antara kemantapan ekosistem dengan efisiensi penggunaan
energi.
ASAS 12 :
Derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah
populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi
populasi itu.
Asas ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak
adanya keanekaragaman yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang
belum mantap, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Ciri-Ciri Lingkungan/ Komunitas yang Mantap:
• Jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem
meningkat (banyak)
• Lingkungan fisik mantap (mudah“diramal”)
• Sistem control umpan balik (feedback)
komunitas sangat kompleks
• Efisiensi penggunaan energi
• Tingkat keanekaragaman tinggi
Belum ada tanggapan untuk "ASAS -ASAS ILMU LINGKUNGAN"
Posting Komentar