MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Berikut ini dijelaskan manfaat studi kelayakan bisnis (SKB) seperti diketahui, hasil dari suatu studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Terlepas dari persoalan ini, pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis itu dapat di jelaskan di bawah ini.
1. Pihak investor
2. Pihak kreditor
3. Pihak manajemen perusahaan
4. Pihak pemerintah dan masyarakat
5. Bagi tujuan pembangunan ekonomi
E. TAHAPAN STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Dalam melaksakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi yang gendaknya dikerjakan. Tahapan-tahapan yang disajikan dibawah ini bersifat umum.
1. Penemuan ide. Produk yang akan dibuat harus berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek yang harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteri-kriteria bahwa suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut velum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada menjadi produk yang lain yang mempunyai nilai lebih.
2. Tahap penelitian. Dimulai dengan mengumpulkan data lalu mengolah data berdasarkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian tersebut.
3. Tahap evaluasi. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan; kedua, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun; dan ketiga, mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin.
4. Tahap pengurutan pengusulan yang layak. Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua rencana bisnis tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan.
5. Tahap rencana pelaksanaan. Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen , dan lain-lain.
6. Tahap pelaksnaan. Jika proyek telah selesai dilaksnakan maka tahap berikutnya adalah melaksanakan operasional ini, secara rutin. Dalam operasional ini perlu kajian-kajian untuk operasi, SDM dn manajemen nya agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.
F. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Belum ada keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis.proses analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara satu aspek dan aspek lainya sehingga hasil analisis karena aspek-aspek tersebut menjadi terintergasi.disesuaikan dengan konsep bisnis yang penulis ajkuan di bagian terdahulu, serta aspek-aspek studi kelayakan bisnis yang akan dianalisis, perlu diberi penjelasan lebih lanjut, yaitu mempelajari secara detail aspek-aspek tersebut.
1. Aspek Pasar (P1)
Pengkajian aspek pasar perli dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut.
2. Aspek Internal Perusaan (P2)
Aspek pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek itu bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih.
Aspek teknis dan teknologi. Studi aspek teknik dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang di perlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi yang akan dilaksanakan. Dari aspek teknologi, perlu dipahami bahwa perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat di hindari. Hendaknya antisipasi teknologi perlu dikaji agar teknologi yang digunakan nantinya dapat meningkatkan avaktifitas, efisiensi, dan ekonomi, sehingga akhirnya produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar.
Aspek manajemen. Aspek ini dilaksanakan dua macam, yang pertama, manajemen saat pembangunan proyek bisinis. Kedua, manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
Aspek keuangan. Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampumemenuhi kewajiban finansialnya.
3. Aspek persaingan dan lingkungan eksternal lainya (P3)
Aspek persaingan lingkungan eksternal lainya yang akan disingkat dengan aspek eksternal saja, merupakan kondisi-kondisi diluar perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat dikendalikan. Perusahaan tidak dilepaskan dari lingkungan ini.
Situasi politik, sosial, dan ekonomi, apalagi apabila kondisinya tidak stabil hendaknya dianalisis lebih tajam. Bagi pemilik proyek bisnis, studi terhadap aspek yuridis berguna antara lain untuk kelangsungan hidup proyek serta untuk meyakinkan para kreditur dan investor bahwa proyek yang akan dibuat tidak menyimpang dari aturan yang berlaku. Aspek lingkuangan lainya dalah lingkungan hidup. Hendaknya suatu bisnis memperhatikan lingkungan hidup, baik untuk kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan serta lingkungan alam lain. Jadi, analisis mengenai dampak lingkungan menjadi penting untuk diketahui dan direalisasikan.
G. HASIL STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Hasil studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis. Dokumentasi ini, memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak. Atau justru sebaliknya. Mengenai struktur penulisan laporan, hingga saat ini belum ada bentuk atau jenis penulisan terstentu yang dianggap baku. Namun tetap penulisan standar tetap ada.
H. ETIKA DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Aspek moral dan etika dalam berbisnis kususnya lagi peda kegiatan studi kelayakan bisnis telah menjadi suatu hal yang paling penting. Hasil studi kelayakan bisnis yang berlandaskan analisis-analisis ilmiah bisa saja dimanipulasi oleh mereka yang berfikiran sempit dan pendek, sehingga tidak lagi objektif tetapi sudah menjadi sebuah bom waktu yang suatu saat akan meledak dan menghancurkan tidak hanya orang-orang yang terkait dalam bisnis itu, tetapi secara makro ekonomi akan melemahkan ekonomi nasional dan membuat masyarakat luas menjadi menderita.
1. Etika peneliti pada responden
Dalam melakukan pengumpulan data, lindungi hak-hak responden, misalnya responden tidak merasa dirugikan baik secara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung dengan responden, jelaskanlah secara langsung tujuan dan manfaat-manfaat yang akan didapat dari studi ini sehingga responden maklum. Adakalanya peneliti terpaksa melakukan penipuam misalnya dalam rangka menjaga kerahasiaan pihak ketiga. Penipuan sebaiknya tidak dipakai untuk menaikkan tingkat repons.
2. Etika peneliti pada klien
Dalam satu studi kelayakan bisnis, pertimbangan-pertimbangan etis terhadap klien juga perlu diperhatikan karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilaksanakan secara etis. Klien mempunyai hak untuk mendapatkan hasil studi yang berkualitas. Tetapi kadang-kadang klien berpersepsi lain tentang apa yang dimaksud berkualitas itu sehingga peneliti harus mengarahkan dan menjelaskannya.
3. Etika peneliti pada asisten
Peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti. Tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya melakukan wawancara langsung disuatu tempat yang kurang aman sehingga bisa terjadi terancam secara fisik. Prilaku asisten berada dibwah pengawasan langsung peneliti, sehingga jika, asisten berbuat curang maka yang bertanggung jawab adalah peneliti, sehingga semua asisten selain deberi perhatian dan supervisi yang baik juga diberi bekal mental yang kuat untuk tidak melakukan tindakan penyelewengan.
4. Etika klien
Bisa saja terjadi atau bahkan sering terjadi dimana peneliti suatu kelayakan bisnis diminta oleh klienya untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan, menghilangkan bagian-bagian dari analisis data yang dianggap merugikannya dan sebagainya.
I. RANGKUMAN
Jika seorang pemilik dana berniat melakukan suatu usaha bisnis tertentu, ia dapat dipilih tidak hanya melalui sektor jasa. Untuk menentukan usaha apa yang akan dilakukannya. Selain ditentukan oelh yang sifatnya hal-hal yang pribadi juga ditentukan oleh masukan yang informatif dari hasil kajian yang ilmiah dalam bentuk suatu laporan studi kelayakan bisnis.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)"
Posting Komentar