Nimok, Aku cinta kamu.
Daftar Pemain.
1. Nimok : remaja putri umur 17
tahun,
cerdas,
cantik dan lincah.
2. Momon : remaja putra umur
sekitar 17 tahun
egois
dan manja
3. Anu : suara - suara
imaginer kedua tokoh berjumlah bebas.
4. Pasien : tokoh pengguna narkoba
putra umur sekitar 17 tahun, kurus ceking dan lelah.
Dibantu pemain musik kalau perlu
musik alternatif.
Synopsis :
Awalnya, Nimok menolong Momon yang menjadi korban pengguna
narkoba hanya karena keduanya adalah sahabat. Momon berhasil lepas dari persoalan
itu tetapi mencintai Nimok dan Nimok menolaknya.
Akibatnya,
Momon makin parah terjerumus dalam persoalan itu kembali. Nimok kembali datang,
tetapi tetap tidak ingin menerima cinta Momon.
Mengapa
Nimok kembali datang ?
ADEGAN I.
PANGGUNG
GELAP. PEMAIN MUSIK TELAH SIAP DITEMPATNYA.
DENGAN
IRAMA YANG TETAP MULUTPUN IKUT BERMUSIK.
DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
DHING DHANG THAK
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK…
MAKIN
RAMAI. SESEKALI NAIK SESEKALI TURUN, SESEKALI KERAS SESEKALI PELAN.
LAMPU
MENYALA, TAMPAK DIPOJOK PANGGUNG SEBUAH KURUNGAN DILILIT KAIN PANJANG DAN DI
ATASNYA ADA SEBUAH KEMARON KECIL BERISI BUBUKAN KANJI ( SAGU ) ATAU TEPUNG.
MUSIK
BERBUNYI TERUS.
KEMUDIAN
MUNCUL NIMOK DAN MOMON SAMBIL MEMBAWA DUA BUAH KURSI SEBAGAI HAND PROPERTY
MEREKA DIIRINGI PEMAIN PEMBANTU ATAU SUARA SUARA YANG AKHIRNYA MEMBUAT
KOMPOSISI. SUARA SUARA SENDIRI BEGITU JUGA DENGAN NIMOK DAN MOMON. KEDUANYA
MEMAINKANNYA DENGAN GERAK GERAK INDAH BUKAN GERAKAN TARI.
MUSIK
MENGIRINGI GERAK MEREKA. SETELAH ITU KEDUANYA DUDUK DI KURSI MEREKA MASING
MASING, DENGAN KOMPOSISI SEIMBANG. KURSI KEMBALI SEBAGAI PROPERTY MEREKA.
SUARA
MAKIN KERAS BEGITU JUGA MUSIKNYA.
DHING DHANG THAK DHING DHANG
THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK…
Nimok
dan Momon : suara suara berhentilah
Suara suara : Dhing dhang thak dhing dhang thak
Dhing
dhang thak dhing dhang thak
Dhing
dhang thak dhing dhang thak
Nimok dan Momon : suara suara berhentilah sebentar
Suara suara : Dhing dhang thak dhing dhang thak
Dhing
dhang thak dhing dhang thak
Nimok dan Momon : Suara apakah kalian ini ?
Suara suara :
Kami adalah suaramu sendiri
Yang
terus hidup sepanjang hari
Kenapa
Nimok ?
Kenapa
Momon ?
Dhing
dhang thak dhing dhang thak
Dhing
dhang thak dhing dhang thak
Nimok dan Momon : Berhentilah suara suara
Berhentilah
sebentar, kami ingin bicara sendiri.
Suara-suara : Sendirian ?
Nimok dan Momon : Nggak, kami berdua
Suara suara :
tanpa kami ?
Nimok dan Momon :
Ya
Suara-suara : Bib bab bib bab bib bab bib bab bib bab
Bib
bab bib bab bib bab bib bab bib bab
KEMUDIAN
SUARA SUARA ITU MEMBUAT KOMPOSISI BEGITU JUGA NIMOK DAN MOMON, MUSIK DAN SUARA
MAKIN LAMA MAKIN LENYAP.
Nimok : Kenapa diam ?
MOMON DIAM TAK MENJAWAB.
Nimok :
kenapa diam ?
Momon : nggak tahu
Nimok :
nggak tahu ?
Momon : ya nggak tahu
Nimok : kenapa nggak tahu ?
Momon : karena nggak tahu
Nimok : kenapa nggak tahu ?
Momon :
ya karena nggak tahu
Nimok : oh….
KEDUANYA
DIAM LAGI DENGAN MOTIVASI BERBEDA, SEMENTARA SUARA SUARA BERMAIN SALING
BERDIALOG DALAM HATI. HANYA GERAK GERAKNYA SAJA YANG MEMAINKAN DILOG MEREKA.
DAN SEGERA DIAM KETIKA MOMON MULAI DIALOG.
Momon : Kenapa diam?
Nimok : Apa?
Momon : Kenapa diam?
Nimok : Karena ingin dia
Momon : Kenapa ingin diam?
Nimok : Karena ya memang ingin diam
Momon : Tidak ingin bicara
Nimok : Ingin
Momon : Kapan
Nimok : Kapan kapan
Suara-suara : Kapan Nimok?
Nimok : Kapan-kapan
Suara-suara : Wuah nggak boleh begitu Nimok
Itu
namanya mangkelan
Nggak
boleh Nimok mangkelan
Jangan
pendam dendammu sampai matahari tenggelam Nimok.
Nimok : Diamlah suara-suara
Suara-suara : Bib bab bib bab bib bab bib bab bib bab
Bib
bab bib bab bib bab bib bab bib bab
Momon : Kau siapa ?
Nimok : Aku ?
Nimok
!
Momon : Nimok temanku ?
Nimok : Bukan saja temanmu
Tetapi
sahabatmu
Momon : sahabatku ?
Nimok : Ya sahabatmu
Suara-suara : Ya benar Momon
Nimok
sahabatmu datang lagi
Nimok
sahabatmu balik lagi
Momon : Kenapa kau datang lagi ?
Aku
sudah tak ingin ketemu lagi
Kenapa
kau masih datang lagi
Kenapa
?
Nimok : Karena aku sahabatmu Momon
Karena
sahabatmu itulah aku mengharuskan datang kembali ke tempatmu.
KEDUANYA DIAM BERPIKIR.
Nimok : Karena aku sahabatmu, aku harus datang
kembali.
Momon : Kenapa masih ingin datang kembali ?
Nimok : Aku ingin menjadi sahabatmu seperti waktu
dulu. Tidak ingin menjadi seseorang yang kamu cintai
Momon : Kenapa ?
Nimok : Tidak ingin
Suara-suara : Tidak ingin atau belum ingin
Nimok : Tidak ingin
Suara-suara : Tidak ingin atau belum ingin
Nimok : Tidak
Suara-suara : Tidak atau belum
Nimok : Tidak, sekali tidak ya tidak
Suara-suara : Belum atau belum
Nimok : Sssttt….
LANGSUNG SUARA SUARA DIAM
Momon : Sebenarnya aku lebih senang kalau kau tidak
mau datang lagi Nimok. Kenapa ?
Kau
campakkan lagi aku dari sebuah tempat yang lebih tinggi setelah kau angkat dari
tempat terbawah. Itu membuatku lebih sakit.
Sekarang,
setelah aku sakit kau datang lagi untuk mengangkatku dan pasti akan menjatuhkan
dari tempat yang lebih tinggi lagi.
Pergilah
Nimok itu lebih baik.
Nimok : Tidak usah khawatir. Suatu saat aku pasti
pergi. Tanpa kau suruh aku akan pergi. Tetapi untuk sekarang, aku masih ingin
datang lagi untukm
Momon : Kenapa Nimok ?
Nimok : Aku sahabatmu.
Sebagai
seorang sahabat, aku ingin datang lagi untuk mengajakmu pergi meninggalkan
tempat yang tak patut kau singgahi.
Mengerti
maksudku Momon ?
MOMON DIAM, INNER MERENUNG UNTUK BERPIKIR.
Nimok : Tinggalkan semua ini. Aku ingin Momon kembali
Momon yang dulu, semasa masih menjadi sahabatku.
Apa
yang kau dapatkan dari tempat ini ?
Sia-sia
Momon, dan
Momon : Cukup Nimok, cukup
Nimok : Belum !
Belum
cukup Momon.
Karena
aku sahabatmu, aku wajib mengajakmu pergi dari sebuah tempat yang tak layak kau
tempati. Hanya ini !
MOMON BERPIKIR KERAS KEDUANYA DIAM
Nimok : Kau mencintai aku Momon ?
MOMON RAGU RAGU MENJAWABNYA.
Nimok : Jawablah dengan jujur Momon
Kau
mencintai aku ?
Suara-suara : Jawablah Momon
Jawablah
dengan jujur
Kenapa
diam momon ? malu ya ?
Jatuh
cinta kok malu
Malu
kok jatuh cinta
Jangan
jatuh cinta kalau masih punya malu
Nimok : Diamlah suara suara
Benar Momon kau mencintai aku
Momon : Ya.
Aku
cinta kamu.
Nimok : Tidak tepat kalau kau mencintai aku
Momon : Kenapa
Nimok : Karena kau sendiri belum mencintai dirimu
sendiri.
Momon : Aku mencintai diriku sendiri Nimok
Nimok : Tidak
Momon : Benar Nimok, aku mencintai diriku.
Nimok : Bohong kalau kau mencintai dirimu sendir
Momon : Aku mencintai diriku Nimok
Nimok : Mengapa kau sakiti dirimu sendiri kalau kau
sudah mencintai dirimu sendiri
Kenapa
kau siksa dirimu sendiri kalau kau sudah bisa mencintai dirimu sendiri.
Bohong,
aku tidak percaya.
Suara-suara : Mencintai tidak menyakiti Momon
Mencintai
tidak menyiksa Momon
Ya
kan ?
Nimok : Cintailah dirimu sendiri, sebelum ingin orang
lain mencintaimu
Sayangilah
dirimu sendiri sebelum ingin orang lain menyayangimu
MOMON BERPIKIR KERAS, MERENUNG
Nimok : Apakah
salah kalau sebagai seorang sahabat aku ingin datang lagi untukmu ?
Jangan
usir aku Momon
Suatu
saat pasti aku pergi. Sementara ini aku masih ingin melihatmu sebagai sahabatku
kembali seperti dulu lagi.
Ayo
bangun dari mimpi mimpimu yang indah tetapi hanya kebusukan dan kesakitan yang
kau dapatkan.
Tidak
ada pilihan lain kecuali harus segera meninggalkan tempat ini, kalau kau benar
benar mencintai dirimu sendiri.
Yakinlah
suatu saat orang orang yang mencintai pasti datang. Ya kan ? percayalah !
LAMAT-LAMAT
TERDENGAR SEBUAH TEMBANG. TEMBANG ITU MENGINGATKAN IBUNYA YANG TELAH ALMARHUM.
Rungokna
kandaku ya ngger
Isih
cilik tak kudang kudang
Dadia
pengarepanku
Ing
tembe kena tak sawang…..
Momon : Diam !
Diamlah
suara-suara
Aku
tak ingin mendengar suara itu
Ayo
diamlah suara
Suara-suara : Kenapa Momon ?
Momon : Tak seorangpun yang mencintaiku
Tak
seorangpun yang menyayangiku
Semua
pergi
Semua
menjauhiku
Nimok : Diamlah Momon
Aku
ingin menemanimu
Momon : Kemudian meninggalkan lagi
Sebenarnya
aku tak ingin lahir kalau akhirnya harus begini
Siapa
yang menyuruhku lahir ini sebenarnya
Nimok : Jangan kau salahkan kelahiran Momon
Dan
mengapa tidak mencoba menyalahkan diri sendiri ?
Siapapun
tak berhak menolak atau memilih kelahirannya
Kita
hanya berhak menolak jalan hidup kita sendiri. Ya kan ?
Kita
sendirilah yang memiliki hidup kita karena kita sendiri yang berhak menentukan
diri kita sendiri. Bukan orang lain.
Belum
terlambat Momon
Hidup
ini milikmu sendiri bukan milikku
atau
milik orang lain. Ayolah Momon
Lihatlah
sebelah sana
Langit
dan matahari masih cemerlang
Jangan
menuntut orang lain mencintaimu
Kalau
kau sendiri belum menuntut dirimu sendiri untuk lebih mencintai diri sendiri
Ayolah
Momon
Sekali
lagi hanya kita sendirilah yang harus mempertanggung jawabkan hidup ini pada
sang pembuat hidup ini.
Memalukan
menyayanginya sendiri tak mampu, menyuruh orang lain menyayangi.
Bagaimana
Momon ?
TERDENGAR LAMAT-LAMAT
SUARA-SUARA ITU MENEMBANG LAGI.
Nimok : Dengar Momon suara ibumu
Dengar
Momon doa ibum
MENDENGAR
SUARA ITU, TIBA-TIBA PANDANGAN MOMON NYALANG DAN DENGAN BERINGAS TIBA-TIBA IA
BERDIRI. PANDANGANNYA MAKIN LIAR MELIHAT KE BEBERAPA ARAH KEMUDIAN BERJALAN
DENGAN LANGKAH GAGAH DAN CEPAT MENGELILINGI PANGGUNG. SESEKALI BERHENTI
MEMANDANG SEBUAH ARAH DENGAN LIAR. KEMUDIAN BERJALAN LAGI SEAKAN INGIN CEPAT SAMPAI
DI SEBUAH TEMPAT DAN LANGSUNG MELAKUKAN SESUATU.
Suara-suara : Momon… mau kemana ?
TIDAK ADA
JAWABAN MESKIPUN MOMON SEMPAT BERHENTI SEBENTAR KEMUDIAN BERJALAN LAGI SEPERTI
SEMULA.
Suara-suara : Momon pulanglah
Ibumu
sudah menunggu…
TIDAK ADA
JAWABAN MESKIPUN MOMON SEMPAT BERHENTI SEBENTAR KEMUDIAN BERJALAN LAGI SEPERTI
SEMULA LEBIH CEPAT, SEMENTARA NIMOK HANYA MELIHAT DENGAN KEMAMPUAN INNER
ACTIONNYA.
Suara-suara : Momon kemana ?
Ajaklah
Nimok serta, jangan dibiarkan di sini sendiri
Momon : Tidak
Aku
akan belajar lebih mencintai diriku.
PANDANGAN
MOMON MAKIN NYALANG SAAT MELIHAT SESUATU YANG ADA DI POJOK PANGGUNG. DIAM
SEBENTAR ADA KEBENCIAN.
LANGKAHNYA
CEPAT SETENGAH BERLARI. LANGSUNG DIAMBILLAH “KEMARON KECIL” DIPEGANG LANGSUNG
DIBANTING BERANTAKAN, SEMENTARA SERBUKNYA BETERBANGAN MEMENUHI PANGGUNG.
MUNDURLAH MOMON BEBERAPA LANGKAH MELIHAT DENGAN LIAR LANGSUNG KAIN PANJANG YANG
MELILIT KURUNGAN DITARIK PAKSA DAN KURUNGAN ITUPUN DIBUKA DAN DILEMPARKAN
SEKALIGUS. TAMPAK SEORANG REMAJA SEDANG MENIKMATI ROKOKNYA ( GANJA ) DALAM
KURUNGAN DENGAN PANDANGAN KUYU.
MOMON
MUNDUR SELANGKAH DEMI SELANGKAH DAN TERUS MELIHAT PASIEN DENGAN MOTIVASI
TERKEJUT SEKALIGUS PENYESALAN.
DENGAN
LANGKAH GAGAH MOMON MENDEKATI PASIEN DEKAT DEKAT DAN LANGSUNG DIPELUKNYA ERAT
ERAT SETELAH ITU LANGSUNG DIGENDONG ( DIPANGGUL ) BERKELILING LAGI
Suara-suara : Momon kemana ?
Ini
Nimok, jangan ditinggalkan sendiri
Momon : Aku ingin mencintai diriku sendiri sebelum
mencintai orang lain.
DIPANGGUL
LAGI SANG PASIEN UNTUK KELILING PANGGUNG LAGI. NIMOK PELAN-PELAN TAPI PASTI
MENDEKATINYA MUSIKPUN MULAI BERBUNYI
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
Suara-suara : Momon, Nimok masuklah
Angin
malam berhembus kencang
PELAN
PELAN KETIGA PEMAIN ITU MASUK. SUARA-SUARA BERGERAK MEMBUAT KOMPOSISI. MUSIK
BERBUNYI TERUS. SESEKALI KERAS SESEKALI PELAN.
Suara-suara : Hidup ini milik kita sendiri
Bukan
milik orang lain
Bukan
milik anak anak kita dan
Bukan
juga milik orang tua kita.
MUSIK
BERBUNYI TERUS PELAN PELAN KEMUDIAN SESEKALI KERAS. SESEKALI CEPAT SESEKALI
LAMBAT. IRAMA BERGANTIAN. SUARA-SUARA IKUT BERSUARA
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
DHING
DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK DHING DHANG THAK
MUSIK TERUS BERLANJUT,
LAMPU MAKIN LAMA MAKIN REDUP KEMUDIAN PADAM.
S E L E S A I
Belum ada tanggapan untuk "Contoh Naskah Drama Lengkap "
Posting Komentar