a.
Karakteristik Metode Pembelajaran
Menurut
Prof. Jogiyanto (2007: 22) metode pembelajaran dibagi menjadi:
1)
Metode Pembelajaran Pasif
Yaitu
pembelajaran satu arah dari guru ke siswa. Metode ini merupakan metode
pembelajaran tradisional yang sering disebut dengan lecturing.
2)
Metode Pembelajaran Aktif
Yaitu
pembelajaran dua arah yang mendorong siswa untuk lebih aktif di dalam kelas.
Siswa lebih dituntut untuk lebih bertanggung jawab terhadap proses
pembelajaran. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
dirinya sendiri dengan aktif berinteraktif di kelas, tidak hanya sebagai
pendengar saja.
b.
Prinsip-Prinsip
Penggunaan Metode Pembelajaran
Metode apapun yang digunakan oleh
guru atau pendidik dalam proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah
akomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip KBM (Abdul Majid, 2008: 136)
yaitu:
1)
Berpusat kepada anak didik
2)
Belajar dengan melakukan (Learning by doing)
3)
Mengembangkan kemampuan sosial
4)
Mengembangkan keingin tahuan dan imajinasi
5)
Mengembangkan kreatifitas dan ketrampilan.
a.
Faktor-Faktor Pemilihan Metode Pembelajaran
Menurut Safruddin & Basyiruddin (2003: 95) faktor-faktor
dalam pemilihan metode pembelajaran adalah:
1) Sesuai dengan tujuan pembelajaran
2) Sesuai dengan para siswa
3) Serasi dengan lingkungan
4) Dapat terkoordinasi dengan baik
Sedangkan menurut S. Ulihbukit karo-karo ,dkk (1975:91) adalah:
1) Tujuan yang hendak dicapai
Dengan mengetahui tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, guru dapat mempersiapkan alat-alat yang akan
dipakai serta metode yang tepat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
2) Siswa yang mengikuti proses pembelajaran
Dalam pemilihan metode
pembelajaran haruslah mengetahui tingkat perkembangan atau kemampuan dan
kepribadian siswa.
3) Bahan pelajaran
Metode pembelajaran yang akan
digunakan harus mempertimbangkan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada
siswa, sehingga pembelajaran benar-benar lebih efektif.
4) Fasilitas
Yang termasuk dalam factor fasilitas
ini antara lain alat peraga, ruang, waktu, kesempatan, tempat dan alat-alat
praktikum, buku-buku, perpustakaan dan lain sebagainya. Fasilitas mendukung
guru dalam menentukan metode pembelajaran.
5) Guru
Guru harus memahami metode
yang akan digunakan, sehingga pada saat proses pembelajaran guru benar-benar
terampil dalam menggunakan metode tersebut.
6) Situasi
Yang termasuk dalam situasi
yang dimaksudkan di sini adalah keadaan para siswa, tingkat kelelahan siswa,
semangat siswa, keadaan cuaca dan keadaan guru, serta keadaan kelas.
7) Kebaikan dan kelemahan suatu metode
Setiap metode pembelajaran
memiliki kelebihan dan kekurangan. Tugas guru adalah mengetahui kapan metode
itu tepat digunakan dan kapan metode tersebut tidak dapat digunakan.
8) Partisipasi
Apabila guru menginginkan
siswanya turut aktif atau berpartisipasi dalam proses pembelajaran, maka guru
hendaknya tepat dalam menentukan metode pembelajaran.
9) Filsafat
Filsafat yang menyangkut
pandangan hidup dan yang menjadi dasar bersikap serta bertindak dari seseorang
atau suatu bangsa turut menentukan dalam pemilihan metode-metode pembelajaran.
b.
Tujuan Menggunakan Metode Pembelajaran
Sedangkan
tujuan menggunakan metode pembelajaran menurut S. Ulihbukit Karo-karo,dkk
(1975:102) adalah:
1)
Menambah pengalaman
2)
Mencegah serta mengurangi kelelahan dan kebosanan
3)
Membangkitkan minat dan perhatian siswa
4)
Membina kerjasama
5)
Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.
1.
Metode Mind Map
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas bahwa pengertian metode adalah cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Jadi, metode mind map
adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu proses
pembelajaran yang memfungsikan belahan
otak kanan dan otak kiri agar dapat tercapai tujuan pembelajaran. Otak kanan
terkait dengan gambar, imajinasi, warna, ritme, dan ruang. Sedangkan otak kiri
berkenaan dengan angka-angka, kata-kata, logika, urutan atau daftar dan
rincian-rincian.
Sebagian besar orang hanya
menggunakan otak kirinya untuk berkomunikasi dan perolehan informasi dalam
bentuk verbal ataupun tertulis. Dalam proses belajar siswa selalu dituntut
untuk menggunakn otak kiri ketika menerima materi pelajaran. Materi pelajarn
akan diubah dan diolah dalam bentuk ingatan. Terkadang siswa tidak dapat
mempertahankan ingatannya tersebut dalam jangka waktu yang lama. Hal ini
disebabkan tidak adanya keseimbangan antara kedua belahan otak yang akhirnya
dapat menimbulkan terganggunya kesehatan fisik dan mental seseorang.
Mencatat merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan daya ingat. Tujuan pencatatan adalah membantu
mengingat informasi yang tersimpan dalm memori, tanpa mencatat dan mengulang
informasi, siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang diajarkan.
Umumnya siswa membuat catatan
tradisional dalm bentuk linier panjang yang mencakup seluruh isi materi
pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Umumnya
catatn monoton akan menghilangkan topic-topik utama yang penting dari materi
pelajaran.
Teknik mencatat dengan
menggunakan mind map atau peta
pikiran yaitu cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak
dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Peta pikiran merupakan
teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur
karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang
bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi
otak (Tony Buzan, 2004: 68). Akan tetapi pastilah metode ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan, yaitu:
a.
Kelebihan Metode Mind
Map
1)
Berupa tulisan, simbol dan gambar.
2)
Catatan menjadi berwarna-warni.
3)
Untuk mereview ulang dibutuhkan waktu yang pendek.
4)
Waktu yang dibutuhkan untuk belajar lebih cepat dan
efisien.
5)
Membuat individu menjadi lebih kreatif dan
berimajinasi.
b.
Kelemahan Metode Mind
Map
1)
Saat membuat membutuhkan waktu yang lama.
2)
Tidak semua siswa memiliki imajinasi yang baik.
c. Adapun
langkah-langkah metode mind map
adalah:
1)
Membuat lingkaran atau bentuk lain (seperti: segitiga,
segiempat, ellips, dll) ditengah-tengah papan tulis atau kertas karton.
2)
Menulis tema
Isro’ Mi’roj di dalam lingkaran tersebut dengan menggunakan huruf kapital.
3)
Dari tema Isro’ Mi’roj tersebut akan muncul tema-tema
turunan yang masih berkaitan dengan tema utama.
4)
Membuat garis-garis yang menyerupai jalan untuk menulis
tema-tema turunan tersebut, dengan menggunakan spidol warna-warni. Tiap satu
jalan menggunakan satu warna.
5)
Menulis tema
turunan di ujung jalan yang telah dibuat dengan menggunakan simbol-simbol atau
gambar.
6)
Mencari hubungan antara tema-tema turunan tersebut.
Jika ada hubungan berikan garis putus-putus dengan menggunkan spidol warna.
7)
Menjelaskan materi kepada siswa dengan menggunakan
grafik tersebut.
Belum ada tanggapan untuk "Karakteristik Metode Pembelajaran"
Posting Komentar