a. Situasi Kusta di Dunia
Penyakit kusta terbesar di seluruh dunia dengan endemisitas yang berbeda-beda. Diantara 122 negara yang endemis pada tahun 1985, 98 negara telah mencapai eliminasi kusta yaitu prevalensi rate < 1/10.000 penduduk. Lebih dari 10.000.000 penderita telah disembuhkan dengan MDT pada akhir tahun 1999 dan 641.091 kasus masih dalam pengobatan pada tahun 2000. Di antara 11 negara penyumbang penderita kusta di dunia, Indonesia menempati urutan ke 4 setelah India, Brazil, dan Myanmar.
Walaupun ada penurunan cukup drastis dari jumlah kasus terdaftar, namun jumlah penemuan kasus baru (New Case Detection) tidak berkurang sama sekali. Oleh karena itu, selain angka prevalensi, angka penemuan kasus baru (NCDR) juga merupakan indikator yang harus diperhatikan. Ini karena walaupun suatu negara telah mencapai eliminasi, tidak berarti bahwa kusta tidak lagi menjadi masalah.
Nampaknya kasus kusta akan terus ada setidaknya hingga beberapa tahun ke depan, hingga kesinambungan dari program kusta harus tetap terjamin.
b. Situasi Kusta di Indonesia
Untuk menetapkan suatu wilayah sebagai low endemic kusta, digunakan indikator penemuan kasus baru dimana angka tersebut harus di bawah 0,5 per 10.000 atau < 5/100.000 penduduk dengan catatan bahwa angka tersebut berada di kisaran nilai stabil selama 3 tahun berturut-turut.
Pada pertengahan tahun 2000, Indonesia telah mencapai eliminasi kusta sesuai target WHO. Pada tahun 2003, distribusi kusta menurut tempat dan waktu ialah penderita kusta yang terdaftar di Indonesia pada akhir Desember 2003 sebanyak 18.312 penderita yang terdiri dari 2.814 PB dan 15.498 MMB dengan Prevalens Rate 0,86 per 10.000 penduduk terdapat di 10 propinsi, yaitu : Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Papua, NAD, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Distribusi Penyakit Kusta Menurut Waktu dan Tempat"
Posting Komentar