A.
Kesimpulan
1. Hasil
penelitan yang dilakukan di ruang Poli Jantung Rumkit Polpus R.S Sukanto
Jakarta Bulan Desember 2009- Januri 2010, terdapat responden PJK sebanyak 40
orang (66,67%) dan non-PJK sebanyak 20 orang (33,33%)
2. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian penyakit jantung
koroner (p value = 0,023)
3. Tidak
ditemukan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian penyakit
jantung koroner (p value = 0,100)
4. Tidak
ditemukan hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kejadian penyakit jantung koroner (p value = 1,00)
5. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian penyakit
jantung koroner (p value = 0,044)
6. Tidak
ditemukan hubungan yang bermakna antara kebiasaan berolahraga dengan kejadian
penyakit jantung koroner (p value = 0,449)
7. Tidak
ditemukan hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan pokok dengan kejadian
penyakit jantung koroner (p value = 1,00)
8. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi lauk hewani dengan asam lemak
jenuh sedang-tinggi dengan kejadian penyakit jantung koroner (p value = 0,004)
9. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi lauk hewani dengan kolesterol
tinggi dengan kejadian penyakit jantung koroner (p value = 0,039)
10. Tidak
ditemukan hubungan yang bermakna antara konsumsi sayur dengan kejadian penyakit
jantung koroner (p value = 0.685)
11. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi buah dengan kejadian penyakit
jantung koroner (p value = 0,042)
12. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara cara masak dengan kejadian penyakit
jantung koroner (p value = 0,002)
B.
Saran
1. Untuk
mengurangi risiko penyakit jantung koroner, hendaknya mengurangi konsumsi
rokok, khususnya rokok-rokok yang berjenis non-filter
2. Bagi
individu dengan umur yang beresiko dan memiliki risiko PJK dianjurkan untuk
segera melakukan upaya pencegahan dengan menjaga nilai profil lipid dalam darah
3. Untuk
mengurangi risiko PJK hendaknya memperbaiki pola makan sedini mungkin yaitu
dengan merubah kebiasaan makan tinggi lemak, rendah serat dengan makanan rendah
lemak dan tinggi serat.
4. Upaya
sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan faktor-faktor risiko PJK
hendaknya dilakukan secara terus-menerus baik oleh pemerintah maupun instansi
terkait untuk menurunkan kejadian PJK yang merupakan salah satu penyakit yang
memiliki risiko kematian tinggi
5. Saran
untuk penelitian lebih lanjut untuk menambah faktor-faktor risiko lain yang
berhubungan dengan PJK bukan hanya dari segi karakteristik dan kebiasaan
responden saja, dan dari sisi kebiasaan responden dapat ditambah kebiasaan
mengkonsumsi alkohol yang belum diteliti oleh peneliti dalam karya tulis ilmiah
ini
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "KESIMPULAN DAN SARAN TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER"
Posting Komentar