Obat Bermerek : Biatron, Corsagyl, Dimedazol, Dumozol,
Farnat, Fladex,
Flagyl, Fortagyl, Grafazol, Metrofusin, Metronidazole Fima,
MetronidazoleFresenius, Metronidazole Ikapharmindo, Metronidazole OGB Dexa,
Molazol, Nidazole, Promuba, Rindozol, Ronazol, Supplin, Tismazol, Trichodazol,
Trogiar, Trogyl, Vadazol, Vagizol, Velazol
KOMPOSISI
Metronidazole Tablet
Setiap tablet mengandung Metronidazole 250 mg.
Metronidazole Forte Tablet
Setiap tablet mengandung Metronidazole 500 mg.
Metronidazole Sirup 125 mg/5 ml
Setiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Metronidazole 125 mg.
FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat
nitroimidazoi yang mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid.
Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk
polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan menghambat
sintesa asam nukleat.
Metronidazole efektif terhadap Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica,
Gierdia lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik lokal maupun sistemik.
INDIKASI
Indikasi Metronidazole adalah :
- Trikomoniasis, seperti
vaginitis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
- Amebiasis, seperti
amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E.
histolytica.
- Giardiasis.
- Balantidiasis.
- Blastocystis.
- Penyakit infeksi gigi.
- Gingivitis (peradangan
gusi) ulseratif nekrotikans.
- Infeksi bakteri anaerob.
- Antibiotik profilaksis
operasi.
- Infeksi Helicobacter pylori.
KONTRAINDIKASI
- Metronidazole jangan
diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi terhadap Metronidazole
atau derivat nitroimidazole lainnya.
- Metronidazole jangan
diberikan pada kehamilan trimester pertama.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
- Metronidazole tidak dianjurkan
untuk penderita dengan gangguan pada susunan saraf pusat, diskrasia darah,
kerusakan hati, ibu menyusui dan dalam masa kehamilan trimester II dan
III.
- Pada terapi ulang atau
pemakaian lebih dari 7 hari diperlukan pemeriksaan sel darah putih .
- Pada penderita penyakit
hati berat diperlukan pengukuran kadar obat dalam plasma.
EFEK SAMPING
- Mual, sakit kepala,
anoreksia, diare, nyeri perut ulu hati dan konstipasi.
- Sariawan dan glositis
karena pertumbuhan kandida yang berlebihan di rongga mulut.
- Leukopenia dan
trombositopenia yang bersifat sementara (transien).
- Reaksi
hipersensitivitas/alergi.
- Peningkatan enzim fungsi
hati, hepatitis kolestatik, dan jaundice (penyakit kuning)
- Efek samping yang
berpotensi fatal : Reaksi anafilaksis.
INTERAKSI OBAT
- Metronidazole menghambat
metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus
dikurangi. Metronidazole meningkatkan risiko efek samping antikoagulan
kumarin.
- Pemberian alkohol selama
terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan gejala seperti pada
disulfiram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.
- Dengan obat-obat yang
menekan aktivitas enzim mikrosomal hati seperti simetidin, akan
memperpanjang waktu paruh metronidazole.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Tanyakan kepada dokter anda mengenai dosis dan aturan pakai Metronidazole.
Dosis yang umum diberikan :
Trikomoniasis :
- Pasangan suami istri dan
penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam waktu bersamaan.
- Dewasa : Untuk pengobatan 1
hari, 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari. Untuk pengobatan 7 hari, 250
mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.
Amebiasis :
Giardiasis:
KEMASAN
Metronidazole tablet 250 mg.
Metronidazole forte tablet 500 mg.
Metronidazole sirup 125 mg/5 ml.
KETERANGAN
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "METRONIDAZOLE Obat Generik Tablet, Sirup (Metronidazole)"
Posting Komentar