Regimen Pengobatan
Regimen
pengobatan MDT di Indonesia sesuai dengan regimen pengobatan yang
direkomendasikan oleh WHO. Regimen tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Penderita Pauci Baciler (PB)
a. Penderita
Pauci Baciler (PB) lesi 1. Diberikan
dosis tunggal ROM
|
rifampicin
|
ofloxacin
|
minocyclin
|
Dewasa
50-70 kg
|
600
mg
|
400
mg
|
100
mg
|
Anak
5-14 tahun
|
300
mg
|
200
mg
|
51
mg
|
1)
Obat ditelan di depan petugas
2)
Anak <5 diberikan="" nbsp="" o:p="" rom="" tahun="" tidak="">5>
3)
Ibu hamil = Tidak
diberikan ROM
Pemberian
pengobatan sekali saja dan langsung dinyatakan RFT. Dalam program ROM tidak
dipergunakan, penderita PB lesi satu diobati dengan regimen PB selama 6 bulan.
b. Penderita Pauci Baciler (PB) lesi 2-5
Dewasa
Pengobatan
Bulanan : Hari Pertama ( Dosis Supervisi)
•
2 kapsul Rifampisin @ 300 mg (600 mg)
•
1 tablet Dapsone/DDS 100 mg
Pengobatan Harian : Hari 2-28
•
1 tablet Dapsone/DDS 100 mg
•
1 Blister untuk I bulan
Lama
pengobatan: 6 Blister diminum selama 6 - 9 bulan
2. Penderita
Multi-Basiler (MB)
Dewasa
Pengobatan
Bulanan : Hari Pertama ( Dosis Supervisi)
·
2 kapsul Rifampisin @ 300 mg (600 mg)
·
3 tablet Lampren @ 100 mg (300 mg)
·
1 tablet Dapsone DDS 100 mg
Pengobatan
Harian
: Hari 2-28
·
1 tablet Lamprene 50 mg ; 1 tablet
Dapsone/DDS 100 mg
·
1 Blister untuk 1 bulan
Lama
pengobatan: 12 Blister diminum selama 12 - 18 bulan
3. Dosis
MDT Menurut Umur
Dosis
MDT bagi penderita kusta yang belum dewasa :
Bagi
anak di bawah usia 10 tahun dengan berat badan kurang, dosis MDT diberikan
berdasarkan berat badan
Tabel II.4.
Dosis MDT untuk Kusta PB Menurut
Umur
jenis obat
|
< 5 tahun
|
5-9 tahun
|
10-14 tahun
|
> 15 tahun
|
ket
|
Rifampicin
|
Berdasarkan
berat badan
|
300
mg/bln
|
450
mg/bln
|
600
mg/bln
|
Minum
di depan petugas
|
DDS
|
Berdasarkan
berat badan
|
25
mg/hari
|
50
mg/hari
|
100
mg/hari
|
Minum
di depan petugas
|
DDS
|
Berdasarkan
berat badan
|
25
mg/hari
|
50
mg/hari
|
100
mg/hari
|
Minum
di rumah
|
Tabel II.5.
Dosis MDT untuk Kusta MB Menurut
Umur
jenis obat
|
< 5 tahun
|
5-9 tahun
|
10-14 tahun
|
> 15 tahun
|
ket
|
Rifampicin
|
Berdasarkan
berat badan
|
300
mg/bln
|
450
mg/bln
|
600
mg/bln
|
Minum
di depan petugas
|
DDS
|
Berdasarkan
berat badan
|
25
mg/hari
|
50
mg/hari
|
100
mg/hari
|
Minum
di depan petugas
|
DDS
|
Berdasarkan
berat badan
|
25
mg/hari
|
50
mg/hari
|
100
mg/hari
|
Minum
di rumah
|
DDS
|
Berdasarkan
berat badan
|
100
mg/bln
|
150
mg/bln
|
300
mg/bln
|
Minum
di depan petugas
|
Clofazimine
|
Berdasarkan
berat badan
|
50
mg, 2xseminggu
|
50
mg, 3xseminggu
|
50
mg/hari
|
Minum
di rumah
|
Rifampisin : 10-l5mg/kgBB
DDS : 1-2 mg/kg BB
Clofazimine : 1 mg/kgBB
Penderita dengan keadaan khusus
a.
Kehamilan: regimen MDT aman untuk ibu
hamil dan anaknya
b.
Tuberkulosis: bila seseorang menderita
tuberkulosa dan kusta, maka pengobatan anti tuberkulosa dan MDT dapat diberikan
bersamaan,.dengan dosis Rifampisin sesuai dosis untuk tuberkulosis.
a.
Untuk penderita TB yang menderita kusta
tipe PB Pengobatan kustanya cukup ditambahkan dengan DDS 100 mg karena
Rifampisin sudah diperoleh dan obat TB. Lama pengobatan tetap sesuai dengan
jangka waktu pengobatan PB.
b.
Untuk penderita TB yang menderita kusta
tipe MB, pengobatan kusta cukup dengan DDS dan Lampren karena Rifampisin sudah
diperoleh dari obat TB. Lama pengobatan tetap disesuaikan dengan jangka waktu
pengobatan MB. Catatan: Jika pengobatan TB sudah selesai maka pengobatan kusta
kembali sesuai blister MDT.
c.
Untuk penderita PB yang alergi terhadap
DDS, DDS diganti dengan lampren dengan dosis dan jangka waktu pengobatan sama.
d.
Untuk penderita MB yang alergi terhadap
DDS, pengobatan hanya dengan dua macam obat saja. (Rifampisin dan Lampren)
sesuai dosis dan jangka waktu pengobatan MB.
Efek Samping Obat-Obat
MDT dan Penanganannya
Walaupun dari pengalaman lapangan
penderita kusta jarang mengalami efek samping dari obat-obat kusta yang
diberikan, namun petugas perlu mengetahui efek samping berbagai obat kusta yang
digunakan agar dapat memberikan penjelasan yang tepat kepada penderita dan
bertindak secara tepat apabila menghadapi keadaan tersebut
Bila terjadi efek samping seperti: mual,
gatal-gatal, timbul kemerahan (alergi), sindroma pernapasan, dan lain-lain,
pengobatan dihentikan & segera lapor ke dokter puskesmas.
Belum ada tanggapan untuk "Regimen Pengobatan Untuk Penyakit Kusta "
Posting Komentar