Kasih Sayang dan Masa Perkembangan Anak
Alat Peraga 7-2
Kasih sayang atau kedekatan sangat penting untuk masa perkembangan anak yang sehat dan merupakan dasar dari kepribadian yg baik. Selain itu untuk tercapainya kepenuhan tingkat kecerdasan juga dibutuhkan
· Kemampuan berpikir logis
· Pembentukan kata hati (hati nurani)
· Kemampuan untuk mengatasi stres dan frustasi.
· Bisa mengandalkan diri sendiri
· Terbentuknya hubungan relasional
Hilangnya Kasih
Ketika seorang anak menanggapi masa kehilangan, ada step-step perilaku yang bisa diprediksi. Pertama-tama, anak itu bersikap marah; kedua, anak akan bersikap depresi dan putus asa, dan akhirnya anak tersebut menjauhi diri dari orang lain dan lingkungannya. Dengan hilangannya hubungan kasih antara anak dengan pengasuhnya, anak tersebut kehilangan dasar yg paling penting dalam masa perkembangannya. Apabila hubungan fundamental antara anak dan pengasuhnya tidak tercipta, anak itu akan menganggap bahwa mereka tidak bisa menggantungkan diri kepada orang lain untuk mengasihi dan memenuhi kebutuhan mereka. Anak tersebut kehilangan kepercayaan akan lingkungan sekitarnya dan menganggap bahwa mereka hidup sendiri dalam ketakutan dan kegelisahan. Ada banyak faktor yang turut membantu hilangnya kasih/kepercayaan dan meyebabkan anak hidup dalam ketakutan, contohnya:
· Gangguan –gangguan pada masa awal dari ikatan batin
· Perlakuan kasar dan juga penelantaran secara fisik, emosi, dan mental
· Trauma karena penyakit
· Seringnya berpisah dengan orang tua/pengasuh
· Kehidupan rumah tangga yg bermasalah
· Kurangnya asuhan dan kasih
· Yatim piatu
· Anak dari hasil hamil diluar nikah
· Secara mendadak dipisahkan dari orang tua/pengasuhnya
· Seringnya dipindah-pindahkan dari rumah ke rumah atau gagalnya proses adopsi yg mengakibatkan anak mempunyai banyak pengasuh
Anak yg kehilangan kasih sayang sering menunjukan tanda-tanda akibat trauma seperti masalah social, emosi, perkembangan fisik dan moral. Anak-anak seperti ini sangat susah untuk diasuh. Tanpa pertolongan, anak-anak ini akan tumbuh dalam kekerasan dan mengulangi siklus yang sama dgn anak mereka sendiri nantinya.
Mengartikan Hilangnya Kasih
Anak mengalami kehilangan kasih sayang adalah suatu keadaan dimana anak mengalami kesulitan membentuk hubungan kasih yang erat dengan orang lain. Tanpa hubungan yg dekat/akrab dengan pengasuh, seorang anak tidak punya kemampuan untuk membina hubungan yg baik dgn orang lain karena mereka tidak punya rasa kepercayaan dan hormat. Anak yg mempunyai masalah ini biasanya menunjukan sikap ketidakmampuan untuk mengasihi orang lain. Kekurangan ini menyebabkan anak tumbuh dewasa dgn mempercayai bahwa dunia bukan tempat yg aman. Hilangnya rasa kepercayaan menyebabkan selalu kawatir ttg keselamatannya , dan membuat orang lain tidak bisa mengasihinya dan mengasuhnya. Dalam menanggapi rasa takut, anak ini akan menjadi sangat menuntut dan kontroling. Secara emosional, anak ini menganggap bahwa kalau mereka tidak mengkontrol kehidupan mereka sendiri, mereka akan mati.
Tanda-Tanda dari Permasalahan Dengan Kasih Sayang
Alat Peraga 7-3
Kedekatan mempengaruhi semua aspek kehidupan dari seorang anak. Keadaan ini nyata sekali tampak pada anak-anak yg mengalami trauma krn ditinggal orang tuanya pada masa perang, kehidupan jalanan, atau forum eksploitasi lainnya. Hidup dalam kekacauan, diperlakukan semena-mena, dan ditelantarkan mempengaruhi semua system dalam kehidupan anak. Daftar berikut ini merupakan garis besar dari tanda-tanda anak yg mengalami masalah dgn kasih sayang berdasarkan perilaku, emosi, hubungan dgn sesama, cara pikir dan proses pembentukan mental, respon secara fisik dan batiniah dan perkembangan moral.
Perilaku/Sikap
· Menarik perhatian orang pada saat mereka menghendaki sesuatu
· Manipulasi, suka menentang, tidak patuh, semena-mena
· Merusak diri sendiri dan segala sesuatu disekitarnya
· Berbohong, mencuri—tidak menunjukan rasa penyesalan sama sekali, tidak punya hati nurani
· Tidak mau melaksanakan apa yg diperintahkan oleh pengasuhnya
· Berbicara yg tidak-tidak pada saat ditegur
· Kebiasaan makan yg tidak normal
· Berebut kekuasaan/kontrol dalam segala hal
· Selalu menyalahkan orang lain untuk masalahnya
· Tidak bisa menguasai diri sendiri
· Kejam terhadap binatang
· Tidak mau menatap/melihat mata, kecuali pada saat berbohong
Emosi
· Mengamuk dan merasa kesal pada saat ditegur oleh orang dewasa
· Tidak bisa menenangkan diri sendir pada saat takut atau terluka
· Merasa depresi dan tidak punya harapan
· Tidak bisa memeluk ibunya dengan kasih sayang
Hubungan
· Tidak punya hubungan yg baik dgn teman sesama ataupun dengan orang dewasa
· Tidak bisa berteman dengan lama
· Menuntut berlebihan dan takut kehilangan
· Bersikap akrab dengan orang yg tidak dikenal
Cara Pikir dan Proses Mental
· Sibuk dengan api dan darah
· Tidak sesuai dengan target maksimal
· Berkembang lebih telat dari biasanya
· Tidak punya cara pikir sebab-akibat
Respon Secara Fisik
· Hidup kurang sehat
· Punya daya tahan kuat terhadap rasa sakit –mengiris diri sendiri, di tattoo
Batiniah dan Perkemabang Moral
· Tidak punya hati nurani sehingga tidak ada rasa penyesalan
· Kurang punya iman
· Tidak punya rasa belas kasihan
· Tidak punya arti hidup dan nilai hidup/moral
· Mengartikan hidup dengan kejahatan dan hidup dalam kegelapan
Anak-anak yg susah membina hubungan dgn orang lain biasanya menunjukan 2 cara respon. Pertama, anak bersikap cemas atau bersikap merusak. Selain itu, ada anak yg menyembunyikan perasaannya dan sangat susah untuk diobati. Berusaha untuk memberi kasih kepada anak-anak ini sangat menyebabkan pengasuh tidak berdaya dan capek secara emosional. Hal ini bisa meyebabkan pengasuh menjadi marah dan frustrasi, merasa tak berdaya dan bersalah. Untuk bisa menjadi pengasuh yg baik bagi anak-anak ini merupakan tugas yg tidak mudah.
Kunci Penyembuhan
Alat Peraga 7-4
Masalah kedekatan ini adalah akibat dari proses adaptasi yg tidak mendapat respon pada mulanya, pengalaman buruk, atau gagalnya proses membina hubungan. Pada dasarnya masalah ini terjadi pada masa penyesuaian, ketika anak mempelajari cara melindungi diri sendiri dan mempertahankan hidup. Anak-anak ini sudah sangat menderita, biasanya pada saat mereka tinggal dengan orang yg seharusnya mengasuh, mengasihi, dan merawat mereka- contohnya keluarga sendiri, orang tua, ibu. Karena itu kunci dari penyembuhan terletak pada cara mengasuh anak dalam lingkungan yang mapan, hubungan baik bisa dibina, dan rasa dekat secara emosional memungkinkan. Ada kalanya membesarkan anak secara aman dan mudah melalui rumah yatim piatu, anak-anak terhindar dari rasa takut mereka untuk memulai hubungan dgn orang lain. Namun bila hal ini terjadi, anak-anak ini tidak bisa belajar hidup sebagai anggota keluarga. Pada saat mereka menjadi dewasa, anak-anak ini akan membentuk keluarga mereka sendiri dan mengulangi cara hidup yg salah seperti perlakuan kasar dan menelantarkan keluarga.
Keluarga butuh diberi kekuatan untuk bisa mengasihi anak-anak bermasalah ini. Kehidupan dalam suatu keluarga adalah tempat terbaik untuk anak-anak ini bisa belajar, berubah, dan disembuhkan. Hanya melalui pengalaman hidup sehari-hari dalam keluarga, anak bisa belajar untuk pelan- pelan percaya bahwa keluarga merupakan tempat yg aman, merawat, dan memenuhi kebutuhan mereka. Intervensi secara seawal mungkin sangat membantu anak untuk tidak jatuh lebih dalam permasalahan ini. Dengan membantu anakmenghadapai masalah yg mereka hadapi pada masa kecil, anak bisa lebih mudah melepaskan rasa marah, penolakan, dan takut. Setelah itu anak akan bisa dengan lebih bebas untuk bisa percaya dan dekat dengan orang lain. Hal ini membuat anak bisa berhubungan dekat dengan pengasuhnya atau orang tuanya. Pengasuh bisa membantu memancing emosional respon anak melalui sentuhan, memeluk, senyum, dan tatapan mata dan menunjukan kasih. Ada pengasuh yang berencana untuk menjadwalkan waktu untuk memeluk anak setiap harinya. Mereka tidak memberi tahu waktunya untuk menghindari penolakan dari anak. Waktu-waktu tersebut memberikan kesempatan untuk mengasuh, waktu kebersamaan, dan membina hubungan sehingga proses kedekatan batin terbentuk. Pada masa kebersamaan, pengasuh bisa membantu anak untuk mengembangkan perasaan mereka, menyelesaikan konflik yg ada, dan menegur perilaku yang salah.
Bahan Diskusi
Ajak para peserta untuk membicarakan problem anak-anak bermasalah yg mereka hadapi. Kalau peserta tidak pernah mengasuh anak-anak ini, anda bisa menceritakan cerita ttg Esther yg ada berikut ini atau anda bisa menceritakan pengalaman sendiri. Setelah mendengarkan cerita berikut ini, ajak para peserta untuk mendiskusikan tanda-tanda dari permasalahan.
Cerita Tentang Esther
Ayah Esther menyalahgunakan anak perempuannya secara seksual. Karena Esther tidak pernah merasa aman dirumahnya, dia tidak bisa mempercayai orangtuanya untuk merawat dirinya. Esther kemudian melarikan diri dari rumah dan hidup sebagai anak jalanan. Dia sudah bertekat untuk tidak menemui orang tuanya selamanya. Takut dengan perilaku Esther yg destruktif dan ketidakpatuhannya, teman-teman Esther menjauhkan diri. Bagi Esther hal itu tidak menjadi masalah karena dia tidak mau berteman dengan mereka. Tersisih dari lingkungan sekitarnya, Esther kehilangan semangat untuk sekolah. Esther dulunya seorang murid yg pandai, dan sekarang dia menjadi murid yg bermasalah dalam pelajaran. Pada saat ditegur, Esther melempar bukunya ke lantai, lari meninggalkan ruangan, dan membanting pintu. Esther menemui guru dan kepala sekolahnya karena menganggap mereka dengan sengaja memberi dia nilai yg buruk. Menurut Esther gurunya tidak mempunyai hak seperti itu.
Catatan: Tanda-tanda yg ditunjukan Esther adalah:
· Hilangnya rasa percaya
· Membantah
· Destruksi/merusak
· Marah
· Kesendirian
· Tidak menggunakan potensinya semaksimal mungkin
· Menyalahkan orang lain untuk masalahnya
· Tidak ada penyesalan
· Hubungan yg buruk dengan orang lain
Tugas Pembelajaran
Menyelesaikan masalah anak yg bermasalah ini. Bicarakan tanda-tanda yg ada dan buat rencana untuk proses penyembuhan yg terbaik apa melalui hubungan dengan orang yg ada atau membentuk hubungan baru dengan orang lain. (Lihat Kunci Penyembuhan)
Belum ada tanggapan untuk "Kasih Sayang dan Masa Perkembangan Anak "
Posting Komentar