Analisis Wacana Teun A. Van Dijk.Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan, model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Model yang dipakai Van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial”. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari pendekatan dari lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks. Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang juga harus diamati.
Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya hanya dengan menganalisis teks semata. Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi / pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.
Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi / bangunan, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga yaitu konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.
Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur / tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global / umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.
Menurut van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan retoris. Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum atau tema dari suatu teks. Elemen skematik mengamati bagaimana bagian dan urutan dari suatu teks atau wacana. Semantik mengamati makna yang ingin ditekankan dalam teks. Kemudian sintaksis menunjuk pada bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Stilistik pada bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks. Kemudian yang terakhir pada elemen retoris menganalisis bagaimana dan dengan cara penekanan sutu teks. Elemen ini ditampilkan dengan penggambaran detail berbagai hal yang ingin ditonjolkan dalam sebuah wacana (Eriyanto, 2009 : 221-229).
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Analisis Wacana Teun A. Van Dijk "
Posting Komentar