Kesukaan Atas Merek
Kesukaan menunjukkan
kesukaan seseorang terhadap suatu hal karena ia menemukan kesenangan
daripadanya (Lau dan Lee, 1999). Bennet
dalam Lau dan Lee (1999) mengemukakan bahwa untuk memulai hubungan maka sesuatu
harus terlebih dahulu harus disukai. Untuk
menjadikan konsumen loyal maka konsumen tersebut terlebih dahulu harus suka
terhadap produk tersebut.
Kesukaan atas merek
dapat ditingkatkan dengan membuat sebuah produk agar lebih menarik untuk
dilihat, nyaman untuk dirasakan, enak untuk dipegang, dan mudah dalam
pemakaiannya. Para pemasar juga dapat
meningkatkan kesukaan atas merek dengan mengasosiasikan merek dengan situasi
dimana konsumen tersebut memiliki kenangan yang indah dengan merek yang dia
pakai. Hal lain yang dapat dicapai adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut
dengan seseorang yang sangat terkenal di masyarakat (Lau dan Lee, 1999).
Kompetensi Merek
Sebuah merek yang
kompeten adalah suatu merek yang mempunyai keahlian untuk memecahkan masalah
yang dimiliki oleh konsumen dan mencukupi kebutuhan yang diperlukan konsumen
tersebut (Lau dan Lee, 1999). Keahlian
tersebut mengacu pada kemampuan dan karakteristik yang memungkinkan merek
tersebut untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu
merek (Butler, 1991 dalam Lau dan Lee,
1999). Sedangkan Sitkin dan Roth dalam
Lau dan Lee (1999) mengemukakan bahwa keahlian adalah sebuah elemen penting
yang mempengaruhi kepercayaan.
Kompetensi merek
menurut Lau dan Lee (1999) dapat dikembangkan dengan tiga hal, yaitu yang
pertama adalah sebuah perusahaan harus dapat memahami kebutuhan konsumen dan juga
area dari produk yang dihasilkan, yang kedua adalah sebuah perusahaan dalam
melakukan perluasan merek janganlah terlalu melenceng jauh dari kompetensi inti
merek tersebut, dan yang ketiga adalah para pemasar harus lebih bijaksana dalam
membuat opini untuk para pimpinan perusahaan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk " Kompetensi Merek dan Kesukaan Atas Merek"
Posting Komentar