Isu strategis utama adalah
desentralisasi dan otonomi pembangunan di bidang kesehatan. Isu ini sangat
berpengaruh dalam tatalaksana pemerintahan dan penatalaksanaan program-program
pembangunan kesehatan. Isu ini perlu menjadi landasan dalam pemikiran
pembangunan di masa yang akan datang di kabupaten Gunungkidul. Isu kedua yang
tak kalah penting adalah pembiayaan daerah. Dengan lahirnya UU nomor 25 tahun
1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah, membuka peluang bagi daerah
untuk mampu memanfaatkan anggaran dana untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
sekaligus menciptakan sumber-sumber pendapatan baru bagi daerah. Kemampuan
daerah dalam menyusun berbagai program pembangunan daerah sangat tergantung
kepada keberadaan dan pengelolaan pembiayaan ini.
Berdasarkan kajian-kajian determinan
permasalahan kesehatan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul, dapat diambil
beberapa kesimpulan mengenai isu-isu pokok yaitu berbagai determinan yang
menjadi bagian yang muncul dalam permasalahan-permalsahan kesehatan terutama
kepada permasalahan-permasalahan utama dan harus ditangani segera. Isu pokok
merupakan permasalahan dalam determinan kesehatan yang selalu muncul dalam
setiap masalah. Dari analisis determinan faktor yang paling sering muncul
adalah sebagai berikut :
1.
Status
Gizi Masyarakat secara umum masih rendah
2. Keluarga miskin dan pembiayaan kesehatan di masyarakat
3.
Mekanisme
Pembiayaan Kesehatan (Preventif dan Promotif ) di Puskesmas
4.
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat masyarakat
5.
Manajemen
pelayanan kesehatan ( terutama SDM dan sistem informasi kesehatan )
Status Gizi masyarakat menjadi menarik untuk dikaji
mengingat hasil diskusi dan analisis yang banyak mengkaitkan secara menyeluruh
akar dari permasalahan pokok. Permasalahan Gizi ditengarai dalam
permasalahan-permasalahan kesehatan di Kabupaten Gunungkidul, memilki andil
yang cukup besar terhadap penurunan kemampuan / daya tahan tubuh yang
mengakibatkan semakin besarnya terkena resiko-resiko baik penyakit menular
maupun tidak menular. Kondisi fisik yang tidak bagus memberikan peluang bagi
mudahnya berbagai serangan maupun gangguan kerusakan organ tubuh.
Angka kematian bayi, neonatus dan ibu hamil, meskipun
data real di kabupaten gunungkidul belum tersedia lengkap, namun dari berbagai
referensi menunjukan bahwa faktor gizi menjadi salah satu akar permasalahan
tersebut. Terlepas dari faktor perilaku dan penyebab lain yang menyebabkan
bahwa faktor gizi menjadi pokok masalah, dari hasil pengalaman, pengamatan dan
referensi, kemungkinan intervensi kepada faktor gizi secara tepat akan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi berbagai permasalahan utamanya yang
menjadi masalah utama di Kabupaten Gunungkidul.Mengingat bahwa kondisi status
gizi masyarakat yang masih rendah, maka dapat diperkirakan bahwa kemungkinan
permaslaahan penyakit menular, kematian
bayi, ibu hamil dan (mulai berkembang)
penyakit non menular / degeneratif yang rutin terjadi. Intervensi gizi tetap
diperlukan dengan perbaikan mutu pelayanan terutama dalam penanganan mutu
manajemen dan sistem informasi yang diperbaiki secara sungguh-sungguh sangat
diperlukan pada saat ini.
Kemiskinan menjadi kendala utama selama ini untuk
membangun dinamisasi pembangunan kesehatan. Diperlukan perubahan strategi
mendasar untuk membangun kemandirian dari keluarga miskin melalui berbagai
macam produk program yang berorientasi kepada keluarga miskin tanpa melupakan
masyarakat yang lain. Keterlibatan masyarakat, LSM dan Stake holder lain sangat
diperlukan untuk secara bersama-sama mendukung upaya kesehatan khususnya
mengatasi kendala sosial ekonomi selama ini.
Manajemen pelayanan kesehatan di banyak negara berke
berkembang (kecuali Kuba) memang dalam kondisi yang belum menguntungkan. Tidak
dapat terlepas pula di wilayah Kbau[aten Gunungkidul sebagai bagian dri negara
kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kendala program tidak bisa terselesaikan
dengan baik karena penataan manajemen yang belum sempurna. Penyediaan data-data
valid dan cepat masih menjadi barang langka dan perlu mendapat perhatian
mengingat sebagai pondasi utama perencanaan program data menjadi sangat vital
untuk dibenahi. Ketersediaan data tentu tidak akan terdukung apabila manajemen
tidak memiliki kekuatan pula untuk membangun. Kekuatan-kekuatan tersebut sangat
tergantung kepada SDM-SDM yang berada di lingkungan Kesehatan kabupaten
Gunungkidul , dan tentu saja stake holder di Seluruh wilayah Kabupaten
Gunungkidul . Pengembangan SDM memang sangat diperlukan mengingat perbanduingan
profesional – non profesional yang cukup besar. Upaya mengejjar kualitas SDM
ini perlu dicarikan jalan keluar sehingga sebelum 2005 telah tersedia jumlah
minimal yang memadai sehingga apa yag diangankan di tahun 2005 bisa terwujud.
Isu strategis lain yang perlu mendapat perhatian adalah
struktur organisasi khususnya status Rumah Sakit. Isu ini perlu diperhatikan
mengingat bahwa pola pengamatan epidemiologi tidak mungkin bisa dilakukan tanpa
keterlibatan seluruh unit teknis kesehatan termasuk rumah sakit. Keberadaan
rumah sakit secara jelas akan memungkinkan bagi Dinas Kesehatan untuk membuat
rancangan pola integrasi baik teknis maupun non teknis dengan rumah sakit.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "ISU STRATEGIS UTAMA DALAM BIDANG KESEHATAN "
Posting Komentar