Upaya peningkatan produksi jagung nasional selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang tinggi dan terus meningkat (Deptan, 2002) juga berpeluang untuk mengisi pasaran dunia karena permintaan jagung secara global sangat besar, dan juga terus meningkat (Pingali, 2001).
Peluang peningkatan produksi jagung dalam negeri masih terbuka lebar, baik melalui peningkatan produktivitas karena masih adanya perbedaan produktivitas yang lebar antara tingkat petani 3,1 t/ha dengan tingkat penelitian (4,5 – 8,0 t/ha), dan perluasan areal tanam utamanya pada lahan kering di luar Jawa.
Potensi lahan untuk pengembangan jagung tersedia cukup luas utamanya pada lahan kering di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Irian, dan Sulawesi. Sekitar 6,96 juta hektar lahan yang terdapat di 14 propinsi termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB) tergolong berpotensi untuk pengembangan jagung (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, 2002). Keberhasilan upaya pengembangan jagung untuk memanfaatkan potensi lahan yang tersedia, diantaranya akan sangat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Pengembangan jagung akan berjalan cepat jika petani merasa memperoleh keuntungan yang memadai. Untuk itu diperlukan teknologi budidaya yang memberikan: (a) produktivitas tinggi per satuan luas lahan, (b) biaya produksinya efisien, dan (c) kualitas produknya tinggi.
Untuk memanfaatkan potensi lahan guna memproduksi jagung dengan tingkat produktivitas yang tinggi secara efisien, teknologi pengelolaan pertanaman jagung secara terpadu (PTT jagung) dengan menerapkan berbagai komponen teknologi yang memberikan pengaruh sinergistik diharapkan merupakan pendekatan yang sesuai. Teknologi produksi yang dimaksud meliputi varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan yang hemat tenaga, populasi tanaman yang optimal, pemupukan yang efisien, pengendalian jasad pengganggu yang murah, dan teknologi pasca panen yang sesuai dengan kondisi lahan, dan sosial ekonomi masyarakat.
Tidak hanya terbatas pada peternakan unggas, produksi ternak/daging seperti sapi juga dapat terkait dengan keberhasilan pengembangan jagung untuk menghasilkan biomas hijauan pakan. Keberhasilan pengembangan jagung akan berkontribusi positif terhadap upaya peningkatan produksi daging (sapi) dalam negeri yang sekarang masih belum tercukupi.
Penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan teknologi budidaya jagung yang mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan yang tinggi serta menjamin kelestarian lahan pada wilayah pengembangan PTT jagung di lahan kering beriklim kering.
Sumber ntb.litbang.deptan.go.id/ind/2004/TPH/budidayajagung.doc
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Cara Meningkatkan Hasil Panen Jagung"
Posting Komentar