Anne K. Vittoria
Makna sosial dan definisi kultural yang terkait dengan keadaan sakit, cacat dan penuaan mempunyai pengaruh yang kuat dalam pengembangan dan pelaksaan perawatan medis sebagaimana proses sosial tingkah laku dan pengobatan yang muncul dalam kondisi saat ini. Lingkungan perawatan yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan penanganan penyakit Alzheimer yang, bagi sebagian orang, dianggap meningkat secara dramatis dalam masalah penduduk dunia.
Lingkungan yang didesain ini cenderung didominasi oleh model medis. Model ini mendudukkan penanganan penyakit lebih penting daripada aspek orang. Berbeda dengan model medis, para asisten perawat bersertifikasi (CNAs) di Unit Alzheimer Starrmount menciptakan model alternatif disamping model medis. Model alternatif ini berupa penggunaan bahasa dalam proses “naming and reframing” (penamaan dan pemberian frame ulang). Di “dunia yang berbeda” ini konstruksi yang dibangun CAN serta penggunaan “bahasa pembuka/ language of openings” yaitu bahwa bahasa itu muncul dari dunia residen/ penghuni . Hal ini merupakan titik balas (counterpoint) “bahasa keterbatasan/ language of limits” yang dipegang oleh model medis. Istilah ini diucapkan dimana saja namun tidak pernah dituliskan sebagai pengetahuan ”resmi”.
Pengantar
Di dalam karyanya Mind, self and Society, George Herbert (1934) menekankan tidak dapat dihindarkannya peranan makna dalam pembentukan perilaku. Manusia bertindak atas dasar makna suatu obyek yang ada di dalam lingkungan mereka. Bagi penganut interaksi simbolis, makna bukanlah sesuatu yang intrinsik, tetapi selalu muncul melalui interaksi sosial dalam kehidupan manusia (Blumer 1969). Riset sosial dalam setting perawatan medis (Mishler et al medis. 1981; Cotren dan Schulz 1993) menyarankan penggunaan definisi kultural dan makna sosial berkaitan dengan keadaan sakit, cacat, dan penuaan, karena ternyata memiliki pengaruh dalam pengembangan dan kegiatan perawatan. Penggunaan definisi kultural dan makna sosial ini terkait dengan proses sosial, proses perilaku dan proses terapi yang muncul dalam tata cara perawatan ini.
Lingkungan perawatan yang khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini sebagaimana dalam (Hebert et al. 1995) dijelaskan bahwa di sana telah terjadi peningkatan penderita penyakit Alzheimer secara dramatis dalam populasi di seluruh dunia, dan para penderita tersebut menjalani perawatan yang di dominasi oleh model medis.
Model medis cenderung mengartikan hidup, penyakit dan keadaan sakit dalam paradigma “logico deductive” (Kitwood 1990, P. 178) dan dengan cara mekanistis (Mishler et al. 1991) dan tidak mempertimbangkan dengan seksama kenyataan sosial akan adanya dementia (keadaaan ceroboh, kelemahan berpikir, kegelisahan) ataupun pemaknaan yang beragam tentang keadaan sakit oleh penderita. Medikalisasi dementia (Estes dan Binney 1989; Lyman 1989) serta melalui hasil pengetahuan dalam perawatan serta telah mengangkat kedudukan manajemen gejala dan perawatan eksklusif dalam realitas biologis (Mishler et al. 1981).
Dari sudut sosiologis, salah satu tipe Alzheimer yaitu Senile Dementia (Demensia karena pikun) memiliki realitas sosial dan sekaligus realitas biologis. Senile Dementia pada dasarnya dua hal yang terpisah yaitu sebagai entitas penyakit dan di sisi lain suatu fenomena sosial. Sebagai bagian dari proyek riset lebih besar yang meneliti wilayah sosiologi budaya unit perawatan Alzheimer (SCU). Kajian ini ditujukan untuk menguji pertanyaan riset berikut ini: Bagaimana cara asisten perawat bersertifikasi (CNAs) menggunakan bahasa dan Proses penamaan untuk membangun makna sosial penyakit Alzheimer di Unit Alzheimer Starrmount?
Artikel ini sekaligus menguji apa saya temukan: para asisten perawat bersertifikat memiliki bahasa khas yang telah mereka kembangkan sendiri. Yang penulis maksud di sini adalah berupa "language of openings/ bahasa pembuka," Sebagai bentuk counterpoint dari model medis yang menggunakan “language of limits/bahasa keterbatasan)“. Sebagai tambahan, CNAs menggunakan proses "Penamaan dan Reframing" untuk membangun sekumpulan makna sosial yang melukiskan resident/penghuni tempat perawatan sebagai akor sosial yang responsif yang berjuang hidup dan bukannya menunggu kematian.
Para asisten perawat di Starrmount (CNAs) berusaha menjaga, melindungi, mendukung dan terlibat aktif dengan orang-orang tersebut dan menjadikannya bagian pokok kerja mereka. Riset ini berbeda dengan riset sebelumnya, seiring dengan adanya temuan-temuan dan teori-teori tentang lembaga dan lembaga keperawatan. Studi klasik (Goffmart 1961; Freidson 1974) menggolongkan hubungan di antara staf dan residen secara adversarial/ berlawanan/oposisi dalam hirarkis "Institusi total". Hal ini bertentangan dengan Loss dan Goffman (1963) tentang ide stigma dan perendahan diri (stigma and devaluing of self). Dalam hal ini penulis tidak menyetujui cara penyembuhan melalui penggunaan bahasa dan makna sosial yang dibangun dalam perawatan, karena Unit Alzheimer Starrmount telah bekerja sebagai self preserve/pelindung mandiri para residen dari devaluasi diri dan kehilangan identitas.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Istilah Penamaan dan Konstruksi Sosial Penyakit Alzheimer "
Posting Komentar