10. Pemberian informasi
¶ Lewat tulisan berupa leaflet atau brosur ttg penyakit dan pengobatannya
¶ Lwt konsul obt scr lgs dg pasien (scr lgs tatap muka, lwt telp,hp &
alat komunikasi laen)
11. Kriteria karyawan utk pelayanan
¶ Mempunyai penampilan baik atau menarik
¶ Ramah sopan & tdk pemarah
¶ Menguasai barang apa saja yg di apotek
& hafal letak obat-obat
¶ Mampu m’berikan info yg di butuhkan pasien
12. Pengaturan obat
¶ Obat-obat di kelompokkan menurut btk sediaan : cair, padat, semi pdat
kmdn di pisahkan utk tiap kls terapi/farmakoterapi & diurutkan mnrt
alfabetisnya
¶ Untuk obat bebas diletakkan di etalase yg bisa dilihat pasien serta
diatur menurut khasiatnya à kel obt
flu, btk, skt perut, sed. sirup, dll
13. Servis unggulan apotek anda utk
bersaing dgn apotek pesaing
¶ Pelayanan obt bebas & obt dgn resep
yg cepat disertai denagn pemberian KIE pd pasien
¶ Pelayanan obt dg scr b’langganan: obt diantar ke rmh, ada diskon
khusus, & p’berian bonus/hadiah
¶ Obt lengkap & ada komoditi aptk yg lbh lengkap
¶ Harga obt yg lbh murah
¶ Fasilitas aptk yg m’berikan kepuasan
pasien
¶ Apoteker sll b’ada di aptk & siap
melaksanakan tugasnya
14. Pelayanan
obt dg fax bs sj dilayani asalkan kt yakin bahwa pasien memang m’dptkan resep
tsb, misalnya dg menelpon dokter yg menuliskan resep tsb. Setelah
obt dikirim ke rmh pasien mk resep asli harus diambil untuk pengecekan.
15. Hal tsb merupakan salah satu usaha
pengembangan aptk sehingga aptk bs survive & m’dpt keuntungan. Praktek
dokter & aptk dlm 1 gedung bs saja dilakukan & blh dilakukan krn dr
resep dokter bs menambah omset aptk, asalkan sdh ada perjanjian antara dokter
dan apoteker, ttg pembagian keuntungan. Selain itu dg cr ini apt bs m’peroleh
keuntungana lbh untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
16. Boleh saja kt m’jual obt yg hampir
ED asal dlm jangka wkt sblm obat tsbt ED hal ini jg perlu p’berian info pd
dokter/pasien agar tdk m’gunakan obat stlh tgl ED. Untuk obat yg sdh ED
sebaiknya tdk di jual krn mungkin akan b’pengaruh buruk pd pasien, lbh baik obt
dimusnahkan atau dikembalikan ke PBF.
17. Etika bekerja di aptk sesuai dg
kode etik profesi aptk dimana apoteker hrs b’tanggung jwb sbg pimpinan aptk shg
mampu mengelola aptk, karyawan & pasien dg baik. Bila tjd pelanggaran mk
apoteker bs dituntut.
18.
Peranan nyata apoteker dlm meningkatkan derajat kesehatan masy:
Adalah apoteker b’kewajiban utk mengelola aptk dg baik shg
t’capai 7an aptk utk:
¶ Menyediakan obat scr lengkap & merata
utk masy
¶ M’berikan info obt utk masy
Hal ini akan menunjang derajat kesahatan masy yg optimal
19. Cth pelanggaran etika di aptk ;
¶ Penyalahgunaan narko & psiko spt
p’jualan, pemberian obt narko kpd penyalahgunaan narko, pemberian narko tanpa
resep dokter & tdk m’berikan lap narko yg benar
¶ P’belian obt bkn dr distributor yg resmi
ttp dr psr gelap
¶ Rekayasa dlm lap keuangan utk m’hindari
p’bayaran pajak
20. Obt
keras di luar OWA sebaiknya tdk diserahkan tanpa resep dokter krn diagnosa peny
yg tepat adalah diagnosa dokter. Untuk obt-obt yg keras
spt obt kanker hrs dg resep dokter ttp pd kenyataannya hal ini sering tjd. Dlm
hal ini saya b’pendapat bisa saja obt keras diberikan kpd pasien tanpa resep
dokter asalkan peny. pasien jelas, pasien pernah m’dpt obt tsb. Jd penyerahan
obt hrs dg tanggungjwb bahwa obt tsbt tdk merugikan pasien.
21. Cara mengetahui kekuatan pasar dan
pesaing :
dengan melakukan observasi terlebih dahulu mengenai
lingkungan sekitar lokasi apotek. Observasi dilakukan terhadap masyarakat sekitar apotek untuk mengetahui pasar
(berhubungan dengan marketing). Perlu dilakukan juga analisa pesaing (apotek,
rumah sakit dan toko obat disekitarnya), kekuatan pesaing dilihat dari besar kecilnya
apotek/omzet, resep yang masuk dan fasilitas yang dimiliki oleh pesaing. Hal
ini perlu dilakukan agar apotek tetap survive.
22. Besarnya
modal tergantung pada :
a. besar kecilnya apotek yang akan didirikan
(luas bangunan, peralatan, perlengkapan apotek, obat dan perbekalan farmasi
yang akan dibeli, jumlah karyawan yang akan direkrut, sistem manajmen yang
digunakan.
b. Manajemen administrasi dan keuangan yang
akan digunakan (dengan sistem komputerisasi atau manual)
c. Analisa keuangan (BEP, keuntungan/probit,
ROI, dan lain-lain.
d. Asal modal à pinjaman atau modal sendiri
23. Sumber
modal :
a. pinjaman dari bank atau badan keungan
lainnya
b. kekayaan / dana pribadi atau hasil
patungan beberapa orang
c. deposito
d. saham beberapa orang (CV)
24. Yang perlu
diperhatikan dalam peminjaman modal :
a. perjanjian tertulis tentang ketentuan
dalam peminjaman, meliputi : waktu pelunasan, besarnya bunga, besarnya pinjaman
dan ketentuan apabila pembayaran tertunda.
b. Perjanjian sebaiknya ditandatangani di
depan notaris agar mempunyai kekuatan hukum.
c. Hubungan antara peminjam modal dengan
pemilik modal harus jelas, kalau ada permasalahan bagaimana penyelesaiannya.
25. Perlukah
Studi kelayakan ?
Studi kelayakan apotek perlu
dilakukan di daerah tertentu, misalnya DIY. Hal ini bertujuan untuk menentukan
apakah apotek yang akan didirikan tersebut layak berdiri atau tidak. Dari studi
kelayaka ini dapat diprediksi apakah apotek dapat bertahan atau tidak.
Aspek-aspek yang termasuk dalam studi kelayakan adalah; lokasi, modal,
pertimbangan pendirian, tujuan pendirian apotek, analisa keuangan termasuk
analisa BEP, ROI, dll.
26. Jumlah karyawan tergantung pada: besar
kecilnya usaha apotek yang akan didirikan, dengan mempertimbangkan modal (dana
untuk gaji karyawan) dikaitkan dengan standar minimal gaji di daerah tersebut,
jam buka apotek (jam kerja) berkaitan dengan shift yang diberlakukan.
Belum ada tanggapan untuk " Peranan nyata apoteker dlm meningkatkan derajat kesehatan masyarakat"
Posting Komentar