Prinsip Dasar Perawatan Luka
Ada tiga prinsip dasar penyembuhan
luka.
- Identifikasi dan kontrol penyebab sebaik
mungkin
- Konsen dengan dukungan ”patient centered”
- Optimalisasi perawatan pada luka
Optimalisasi perawatan pada luka
Mengurangi dehidrasi dan
kematian sel. Seperti telah dijelaskan pada fase penyembuhan luka bahwa sel-sel seperti
neutropil dan magrofag membentuk fibroblast dan perisit. Dan sel-sel ini tidak
dapat berfungsi pada lingkungan yang kering.
Meningkatkan angiogenesis. Tidak hanya sel-sel yang
dibutuhkan untuk angiogenesis juga dibutuhkan lingkungan yang lembab tetapi
juga angiogenesis terjadi pada tekanan oksigen rendah, balutan ”occlusive”
dapat merangsang proses angiogenesis ini.
Meningkatkan debridement
autolisis. Dengan mempertahankan lingkungan lembab sel neutropil dapat hidup dan
enzim proteolitik dibawa ke dasar luka yang memungkinkan
mengurangi/menghilangkan rasa nyeri saat debridemen. Proses ini dilanjutkan
dengan degradasi fibrin yang memproduksi faktor yang merangsang makrofag untuk
mengeluarkan faktor pertumbuhan ke dasar
luka.
Meningkatkan re-epitelisasi. Pada luka yang lebih
besar, lebih dalam sel epidermal harus menyebar
diatas permukaan luka dari pinggir luka serta harus mendapatkan suplai
darah dan nutrisi. Krusta yang kering pada luka menekan/menghalangi suplai
tersebut dan memberikan barier untuk migrasi dengan epitelisasi yang lambat.
Barier bakteri dan
mengurangi kejadian infeksi. Balutan oklusif membalut dengan baik dapat memberikan barier
terhadap migrasi mikroorganisme ke dalam luka. Bakteri dapat menembus kasa
setebal 64 lapisan pada penggunaan kasa lembab. Luka yang dibalut dengan
pembalut oklusif menunjukkan kejadian infeksi lebih jarang daripada kasa
pembalut konvensional tersebut.
Mengurangi nyeri. Diyakini luka yang lembab
melindungi ujung saraf sehingga mengurangi nyeri.
Memilih Balutan yang ideal
Pada tahun 1979 Tumer menggambarkan
balutan yang ideal dengan karakteristik sebagai berikut:
- Dapat mengangkat eksudat yang berlebihan dan
toksin
- Kelembaban tinggi pada permukaan luka
- Memungkinkan pertukaran gas
- Memberikan insulasi termal
- Melindungi terhadap infeksi sekunder
- Bebas dari partikel-partikel dan komponen
toksik
- Tidak menimbulkan trauma saat
mengangkat/mengganti balutan
Walau bagaimanapun tidak ada suatu
balutan yang dapat berfungsi magis
”one-size-fits-all”. Sebagai praktisi klinis sangat penting untuk
memahami karakteristik dari perbedaan balutan dan penggunaannya sesuai dengan perkembangan
fase penyembuhan luka, karakteristik luka, dan faktor risiko dari pasien yang
mempengaruhi penyembuhan dan ketrampilan dari perawat itu sendiri.
Balutan Luka
Balutan luka yang moist seperti
”foam/busa, alginate, hydrocolloid, hydrogel, dan film transparant.” hydrocolloid
merupakan balutan yang tahan terhadap air yang membantu pencegah kontaminasi
bakteri. Hydroclloid menyerap eksudat dan melindungi lingkungan dasar luka
secara alami.
Hydrogel merupakan gel hydropilik
yang meningkatkan kelembaban pada area luka. Hydrogel rehidrasi dasar luka dan
melunakkan jaringan nekrotik.
Film transparan merupakan balutan
yang tahan terhadap air yang semi oklusive, berarti air dan gas dapat melalui
permukaan balutan film transparan ini dan termasuk juga dapat mempertahankan
lingkungan luka yang tetap lembab.
Pada luka tekan balutan luka sangat
berperan penting dengan fungsi sebagai berikut:
- Membantu melindungi luka dari injuri yang
berulang
- Membantu melindungi luka dari kuman penyakit
dan mencegah luka terinfeksi
- Membantu menciptakan kondisi lingkungan yang
mendukung penyembuhan luka
- Menambal bagian luka terutama bagian yang
mati
Balutan luka yang tersedia sangat
bervariasi. Tidak seperti balutan atau pembalut kasa yang biasa, balutan luka
khusus karena mereka membantu menciptakan tingkat kelembaban pada luka. Pada masa
kini hasil-hasil dari penelitian menyatakan bahwa tingkat kelembaban mendukung
kesehatan kulit, kelembaban memberi kesempatan yang lebih baik untuk proses
penyembuhan. Konsep inilah yang disebut dengan ”moist wound healing.”
Perlindungan untuk Luka
Meskipun kita berfikir sebaliknya,
membiarkan balutan tidak dibuka/diganti dalam beberapa hari sangat membantu
dalam proses penyembuhan awal karena luka tidak terganggu. Hal ini sangat
penting karena situasi kelembaban lingkungan luka dapat dipertahankan dengan
baik sesuai dengan suhu tubuh, kondisi ini akan mendukung penyembuhan luka.
Untuk penjelasan lebih lanjut, penggantian balutan yang lebih sering
mengakibatkan suhu luka menurun/dingin akibat terpapar dengan udara. Hal ini
akan mengakibatkan perlambatan proses penyembuhan hingga suhu luka menjadi
hangat kembali. Jadi, penggantian balutan duka yang tidak terlalu sering sudah
sangat jelas dapat membantu proses penyembuhan.
Sebagai ilustrasi untuk menunjukkan
bagaimana kelembaban dapat menyembuhkan lebih ceat adalah dengan
melidungi/membalut luka akan tercipta lingkungan yang lembab yang diikuti oleh
pergerakan sel-sel epidermal dengan mudah menyebrangi permukaan luka, untuk
menyembuhkan luka. Pada lingkungan luka yang kering, sel-sel epidermal harus
menyusup melalui terowongan yang lembab dan mensekresi enzym untuk kemudian
mengangkat keropeng dari permukaan luka sebelum sel-sel bermigrasi dan selanjutnya
baru memulai proses penyembuhan.
Berbagai tipe
”moist wound dressing” (balutan luka yang mampu mempertahankan kelembaban)
Ada beberapa tipe balutan luka dan
lebih dari satu dapat direkomendasikan untuk dipakai merawat luka hingga
sembuh. Untuk hal ini, kita perlu memahami tentang tipe balutan luka yang dapat
kita pilih dan gunakan, yang akan dijelaskan berikut ini.
Foam/Busa
Balutan foam/busa dapat menyerap
banyak cairan, sehingga digunakan pada tahap awal masa pertumbuhan luka, bila
luka tersebut banyak mengeluarkan drainase. Balutan busa nyaman dan lembut bagi
kulit dan dapat digunakan untuk pemakaian beberapa hari. Bentuk, ukuran, dan
ketebalan dari busa tersebut sangat bervariassi, dengan atau tanpa perekat pada
permukaannya.
Foam silikon lunak/balutan
yang menyerap
Balutan jenis ini menggunakan bahan
silikon yang direkatkan, pada permukaan yang kontak dengan luka. Silikon
membantu mencegah balutan foam melekap pada permukaan luka atau sekitar kulit
pada pinggir luka. Hasilnya menghindarkan luka dari trauma akibat balutan saat
mengganti balutan, dan membantu proses penyembuhan. Balutan luka silikon lunak
ini dirancang untuk luka dengan drainase dan luas.
Balutan wafer berperekat/
balutan hydrocolloid
Balutan hidrokoloid ”water-loving”
dirancanga elastis, merekat, dan dari agen-agen gell (seperti pectin atau
gelatin) dan bahan-bahan absorben/penyerap lainnya. Bila dikenakan pada luka,
drainase dari luka berinteraksi dengan komponen-komponen dari balutan untuk
membentuk seperti gel yang menciptakan lingkungan yang lembab untuk penyembuhan
luka. Balutan hidrokoloid ada dalam bermacam bentuk, ukuran, dan ketebalan, dan
digunakan pada luka dengan jumlah drainase sedikit atau sedang. Balutan jenis
ini biasanya diganti satu kali selama 5-7 hari, tergantung pada metode aplikasinya,
lokasi luka, derajad paparan kerutan-kerutan dan potongan-potongan, dan
inkontinensia. Balutan hidrokoloid tidak biasa digunakan pada luka yang
terinfeksi.
Hydrogels
Hidrogel tersedia dalam bentuk
lembaran, seperti serat kasa, atau gel. Gel akan memberi rasa sejuk dan dingin
pada luka, yang akan meningkatkan rasa nyaman pasien. Gel sangat baik
menciptakan dan mempertahankan lingkungan penyembuhan luka yang moist/lembab
dan digunakan pada jenis luka dengan drainase yang sedikit. Gel diletakkan
langsung diatas permukaan luka, dan biasanya dibalut dengan balutan sekunder
(foam atau kasa) untuk mempertahankan kelembaban sesuai level yang dibutuhkan
untuk mendukung penyembuhan luka.
Hydrofibers
Hidrofiber merupakan balutan yang
sangat lunak dan bukan tenunan atau balutan pita yang terbuat dari serat sodium
carboxymethylcellusole, beberapa bahan penyerap sama dengan yang digunakan pada
balutan hidrokoloid. Komponen-komponen balutan akan berinteraksi dengan
drainase dari luka untuk membentuk gel yang lunak yang sangat mudah dieliminir
dari permukaan luka. Hidrofiber digunakan pada luka dengan drainase yang sedang
atau banyak, dan luka yang dalam dan
membutuhkan balutan sekunder. Hidrofiber dapat juga digunakan pada luka yang
kering sepanjang kelembaban balutan tetap dipertahankan (dengan menambahkan
larutan normal salin). Balutan hidrofiber dapat dipakai selama 7 hari,
tergantung pada jumlah drainase pada luka.
Contoh :
Alginates
Alginat lunak dan bukan tenunan yang
dibentuk dari bahan dasar ganggang laut. Alginate tersedai dalam bentuk ”pad”
atau sumbu. Alginate dan hidrofiber merupakan tipe produk yang sama. Paa kasus
ini, alginate akan menjadi lunak, tidak lengket dengan luka. Alginate juga
digunakan pada luka dengan drainase sedang hingga berat dan tidak dapat
digunakan pada luka yang kering. Balutan dapat dipotong sesuai kebutuhan,
bentuk luka yang akan dibalut, atau dapat dilapisi untuk menambah penyerapan.
Gauze
Balutan kasa terbuat dari tenunan
dan serat non tenunan, rayon, poliester, atau kombinasi dari serat lainnya.
Berbagai produk tenunan ada yang kasar dan berlubang, tergantung pada
benangnya. Kasa berlubang yang baik sering digunakan untuk membungkus, seperti
balutan basah lembab normal saline. Kasa katun kasar, seperti balutan basah
lembab normal saline, digunakan untuk debridement non selektif (mengangkat
debris dan atau jaringan yang mati). Banyak kasa yang bukan tenunan dibuat dari
poliester, rayon, atau campuran bermacam serat yang ditenun seperti kasa katun
tetapi lebih kuat, besar, lunak, dan lebih menyerap. Beberapa balutan, seperti
kasa saline hipertonik kering digunakan untuk debridemen, berisi bahan-bahan
yang mendukung penyembuhan. Produk lainnya berisi petrolatum atau elemen
penyembuh luka lainnya dengan indikasi yang sesuai dengan tipe lukanya.
Dengan memahami hal tersebut diatas
maka perawat dapat memilih balutan yang tepat untuk digunakan saat merawat
luka.
Transparan Film
Pembersih Luka
Membersihkan permukaan luka dengan
mengangkat bakteri dan drainase. Produk yang digunakan dapat mengandung
deterjen. Dapat juga digunakan normal saline untuk membersihkan luka tanpa
membahayakan jaringan yang baru tumbuh.
Penyembuhan luka membutuhkan
pendekatan :
- Patient centered: ingat selalu bahwa apa yang
menyebabkan sesorang menderita luka dan atau luka kronik. Kita dapat
mengembangkan rencana penanganan yang baik tetapi bila pasien tidak
melibatkan pasien akan berhasil.
- Holistic: praktek yang baik membutuhkan
pengkajian pasien ”whole”/secara menyeluruh, bukan ”lubang pada
pasien”/”hole in the patient”. Semua kemungkinan faktor-faktor yang
berkontribusi harus dieksplorasi.
- Interdisciplinary: perawatan luka adalah
bisnis yang komplek membutuhkan ketrampilan dari berbagai disiplin,
ketrampilan perawatan, fisioterapis, terapi okupasi, dietisian, dan dokter
umum dan spesialis (dermatologis, bedah plastik, dan bedah vaskular sesuai
dengan yang dibutuhkan). Kadang-kadang memerlukan/melibatkan pekerja sosial.
- Evidence based: pada saat ini lingkungan
penanganan harus berdasarkan pada kebaikan dan ”cost efekctive”.
Belum ada tanggapan untuk "Teknik Mempertahankan Kelembaban Luka"
Posting Komentar