AIRWAY
1. Menilai jalan nafas
Look:
o Gerak dada & perut
o Tanda distres nafas
o Warna mukosa, kulit
o Kesadaran
Listen à Gerak udara nafas dengan telinga
Feel à Gerak udara nafas dengan pipi
Penyebab sumbatan jalan nafas

Paling sering : dasar lidah, palatum mole, darah, benda asing, spasme laring.

Penyebab lain : spasme bronkus, sembab mukosa, sekret, aspirasi.
Tanda sumbatan / obstruksi
– mendengkur : pangkal lidah (snoring)
– suara berkumur : cairan (gargling)
– stridor : kejang / edema pita suara (crowing)
Tanda lebih lanjut
– gelisah (karena hipoksia)
– gerak otot nafas tambahan
– (tracheal tug, retraksi sela iga)
– gerak dada & perut paradoksal
– sianosis (tanda lambat)
2. Bersihkan jalan nafas
· Bila curiga ada sumbatan, mulut harus dibuka paksa.
· Gerak jari menyilang
· Gerak jari dibelakang gigi
· Gerak angkat mandibula lidah
1. Jaga tulang leher (baring datar, wajah ke depan, leher posisi netral)
2. Membebaskan jalan nafas
- Head tilt (hati-hati pasien trauma)
- Chin lift (hati-hati pasien trauma)
- jaw-thrust
3. Bersihkan cairan à suction
4. pasang oro/ naso-pharyngeal tube
5. pertimbangkan intubasi
BREATHING
o berikan 2 nafas yang berhasil dada terangkat @ 500-600 ml (maksimal 1000 ml)
o beri sela ekshalasi
o beri oksigen 100% lebih dini
CIRCULATION
o Lakukan raba nadi carotis
o 30 pijat - 2 nafas
Jika trachea sudah intubasi
o tak usah sinkronisasi
o pijat 100x/ menit + nafas 12 / menit
DEFIBRILLATION
o DC shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit)
o 360 Joules
Jika defibrillation diberikan sebelum 5 menit,
> 50% kemungkinan jantung berdenyut kembali
RJP berhasilà
• Lanjutkan oksigenasi, kalau perlu nafas buatan
• Hipotensi diatasi dengan inotropik dan obat vaso-aktif (adrenalin, dopamin, dobutamin, ephedrin)
• Tetap di infus untuk jalan obat cepat
• Terapi aritmia
• Koreksi elektrolit, cairan dsb
• Awasi di ICU
• awas: cardiac arrest sering terulang lagi
ECG dalam cardiac arrest ada 3 pola
(pada semuanya, nadi carotis tidak ada)
• VF / VT pulseless = ada gelombang khas
– shockable, harus segera DC-shock
– (ada VT yang nadi carotis (+) ® tak perlu DC-shock)
• Asystole = tak ada gelombang (ECG flat)
– UN-shockable
• PEA = EMD = ada gelombang mirip ECG normal
– UN-shockable
Bila Cardiac Arrest membandel, kemungkinan:
1. Hipoksia
2. Hipovolemia
3. Hiperkalemia
4. Hipotermia
5. Tamponade jantung
6. Tension pneumothorax
7. Thromboemboli paru
8. Toxic overdose
9. Beta-blocker, Ca-blocker
10. Digitalis, Tricyclic AD
11. Massive MI
12. Asidosis
Belum ada tanggapan untuk "RESUSITASI JANTUNG PARU "
Posting Komentar